SOLOPOS.COM - Seekor biawak dengan panjang 180 cm dan berat sekitar 25 kg yang ditemukan warga di gorong-gorong sungai di Dukuh Sarirejo, Desa Bendosari, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali akhir pekan kemarin. Foto diambil Selasa (4/12/2012). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)


Seekor biawak dengan panjang 180 cm dan berat sekitar 25 kg yang ditemukan warga di gorong-gorong sungai di Dukuh Sarirejo, Desa Bendosari, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Foto diambil Selasa (4/12/2012). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Seekor biawak dengan panjang 180 centimeter (cm) dan berat sekitar 25 kilogram (kg) ditemukan warga di gorong-gorong sungai di Dukuh Sarirejo, Desa Bendosari, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, akhir pekan kemarin.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Binatang tersebut kali pertama ditemukan salah seorang warga setempat, Yanto. Merasa khawatir keberadaan biawak tersebut dapat membahayakan keselamatan warga, Yanto pun memberitahukan temuan tersebut kepada Edi Santosa, 52, warga Dusun Sonyopringgo, Desa Bendosari, yang memiliki pengalaman menangkap ular. Mereka pun menangkap binatang tersebut.

”Saat pertama kali ditemukan, biawak ini berada di sebuah lubang gorong-gorong, utara dusun [Dusun Sonyopringgo] ini. Kami ukur panjang dari kepala sampai ekornya sekitar 1,8 meter atau 180 sentimeter. Sedangkan beratnya sekitar 25 kilogram,” ungkap Santosa, sapaan akrabnya, saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (4/12/2012).

Santosa mengakui penangkapan biawak tersebut cukup sulit, mengingat binatang itu masih liar dan agresif. Diduga, sebelum ditemukan, biawak tersebut sempat makan ayam peliharaan warga setempat. “Sebab beberapa saat setelah kami tangkap, biawak itu mengeluarkan bulu-bulu ayam,” ungkapnya.

Santosa menduga selain biawak tersebut, masih ada dua biawak lain yang sempat ada di gorong-gorong sungai tersebut. Sayangnya, dirinya belum berhasil menemukan dua biawak lainnya tersebut. “Ya kata Yanto, kemungkinan masih ada dua biawak lainnya yang ada di situ [gorong-gorong sungai], tapi kemarin [Sabtu (1/12)] saat kami mencarinya belum ketemu,” imbuh dia.

Setelah ditangkap, Santosa menuturkan biawak tersebut langsung menjadi tontonan warga. Semula, Santosa mengikat binatang itu dengan tali dan diletakkan di teras rumahnya. Namun karena binatang itu masih liar dan agresif, Santosa pun memindahkannya bekas kolam ikan lele di belakang rumahnya. Sedangkan pada bagian atas bekas kolam itu ditutup menggunakan jaring kawat agar binatang itu tidak lari.

“Karena pada malam sebelumnya, sebelum ditutup jaring kawat itu, biawak tersebut keluar dari kolam dan masuk rumah salah satu kerabat saya,” ungkapnya.

Santosa berencana menjual biawak tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan, pihaknya belum melepaskan hewan temuannya itu.  ”Ya kalau ada yang mau dan harganya cocok, ya saya jual saja. Kemarin ada yang mau beli Rp350.000 tapi belum saya lepas. Nanti kalau harganya cocok baru saya jual,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya