Soloraya
Kamis, 21 September 2023 - 17:22 WIB

Warga Berebut Janur di Pagongan Masjid Agung Solo saat Gamelan Sekaten Ditabuh

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berebut janur sesaat ditabuhnya gamelan pusaka di Pagongan Masjid Agung Solo, Kamis (21/9/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Masyarakat berebut janur kuning yang dipasang di Bangsal Pagongan Masjid Agung Solo sesaat setelah gamelan pusaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ditabuh. Mereka ingin ngalap berkah saat ritual gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari dibunyikan menandai tradisi Sekatan.

Pantaun Solopos.com, Kamis (21/9/2023), masyarakat memadati halaman Masjid Agung Solo sejak pukul 12.00 WIB. Mereka ingin menonton dua gamelan di Bangsal Pagongan ditabuh oleh para abdi dalem Keraton Solo. Sebelum ditabuh, masyarakat yang didominasi kalangan orang tua sudah memadati pagongan masjid.

Advertisement

Sesaat setelah gamelan ditabuh, seketika mereka menyambar janur kuning yang dipasang mengelilingi pagongan. Mereka percaya janur kuning mendatangkan keselamatan, kesehatan, dan kemakmuran.

“Sama seperti saat berebut hasil bumi saat tradisi Grebeg Mulud. Saya ingin mencari berkah agar kehidupan keluarga lebih baik dan selalu diberi kesehatan dan keselamatan,” kata seorang warga asal Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Suwarni, Kamis (21/9/2023).

Suwarni bakal menyimpan janur kuning itu di rumah. Dia berharap mendapatkan rezeki yang berlimpah, panjang umur, dan selalu diberi keselamatan. Dia mengaku kerap berebut janur kuning saat ritual gamelan ditabuh maupun tradisi Grebeg Mulud.

Advertisement

Selain janur kuning, ada ritual lain bersamaan dengan ditabuhnya gamelan, yakni mengunyah kinang. Masyarakat bisa membeli kinang yang dijual di halaman Masjid Agung.

Saat gamelan mulai ditabuh, tanpa diperintah, mereka langsung mengunyah kinang yang sudah digenggam di tangan. “Jadi tradisi menginang itu bermakna suruh yang melambangkan dua kalimat syahadat. Seperti telur asin atau amal maknanya manusia harus mengamalkan ajaran Islam,” kata Pengageng Parentah Keraton Solo, K.G.P.H. Dipokusumo.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif