SOLOPOS.COM - Warga membongkar bangunan rumahnya yang terdampak Proyek Nasional Jalur Ganda Solo-Semarang Fase 1 Solo Balapan-Kadipiro atau proyek rel layang Joglo di bantaran rel kereta api (KA), Nusukan, Banjarsari, Solo, Rabu (24/11/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Warga sekitar kawasan Simpang Tujuh Joglo, Banjarsari, Solo, berharap pembangunan rel layang bisa mengatasi masalah banjir yang kerap melanda daerah tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua RW 010 Kelurahan Joglo, Banjarsari, Solo, Margono, saat mengikuti sosialisasi proyek tersebut dilakukan di Balai Tawangarum, Kompleks Balai Kota Solo, Selasa (4/1/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Setelah pembangunan rel kereta api ganda selesai, saya berharap saluran-saluran air di wilayah kami lebih tertata dan mengalir sampai ke Kali Anyar. Selama ini saluran di wilayah kami berputar, jadi kalau ada saluran yang lurus saya kira akan menjadi lebih baik,” katanya.

Baca Juga: Digarap PT Wika, Nilai Proyek Rel Layang Joglo Solo Hampir Rp1 Triliun

Margono menyebut banjir di wilayahnya terjadi setiap hujan berlangsung lebih dari tiga jam. Di sisi lain, Margono mengaku belum bisa membayangkan seperti rel layang di simpang tujuh Joglo, Solo, itu nantinya. Namun ia berharap bisa menjadi ikon baru di daerahnya.

Sementara itu, Ketua RT 001/RW 015 Kelurahan Nusukan, Solo, Andi, berharap proses pengerjaan tidak menimbulkan polusi udara dan suara. Selain itu, sosialisasi diharapkan bisa menyentuh masyarakat secara langsung.

“Ada bangunan di atas saluran yang butuh penertiban, tapi resistensi di masyarakat butuh sosialisasi. Kemudian soal rumor pembebasan lahan di Jl Kediri Timur yang menimpa salah satu bangunan. Kami ingin agar sosialisasi ini sampai ke bawah agar masyarakat mendapatkan kejelasan,” ucapnya.

Baca Juga: Ada Underpass di Rel Layang Joglo Solo, Pembebasan Lahan Bertambah

Keluhan Menahun

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, mengakui banjir menjadi keluhan menahun warga sekitar simpang tujuh Joglo yang akan dibangun rel layang. Ia bahkan sempat mendatangi musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di salah satu bangunan di daerah itu yang kebanjiran saat hujan datang.

Proyek diharapkan bisa merampungkan penanganan banjir lewat manajemen konstruksinya. “Setelah relnya naik, di bagian bawah rel layang kami harap bisa memperbanyak sumur resapan untuk mengurangi genangan. Elevasi di bagian bawah rel layang juga tetap atau tidak lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya,” katanya.

Baca Juga: Sudah Pasti, Peletakan Batu Pertama Rel Layang Joglo Solo Sabtu Besok

Ahyani berharap pelaksana proyek tak hanya sekali menggelar sosialisasi agar tidak muncul gejolak di masyarakat. Sementara itu, Konsultan Manajemen Konstruksi Rel Layang Joglo, Hadi Yudariyansyah, menyampaikan proyek rel layang juga bakal menata saluran drainase di Jl Kol Sugiyono yang diharapkan mampu mengatasi banjir yang berlangsung di area itu sejak 1981.

“Proyek ini sinergitas, kolaborasi Kementerian Perhubungan [Kemenhub] dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR] untuk pembangunan underpass dan kawasan simpang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya