SOLOPOS.COM - Sutardi asal Dukuh Ngenden, Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten menekuni usaha di bidang akuatik sejak tiga tahun terakhir. Foto diambil, Senin (25/7/2022). (Solopos.com/Wildan Farih Kurniawan)
Solopos.com, KLATEN — Sutardi asal Dukuh Ngenden, Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten menekuni usaha di bidang akuatik sejak tiga tahun terakhir. Usaha itu berawal dari kesukaannya terhadap dunia akuatik, terutama ikan hias tropis yang bisa menjadi peluang usaha.
“Usaha akuatik ikan tropis ini lumayan. Saat ini jenis ikan tropis chana menjadi primadona dan paling dicari. Setelah dirawat satu tahun, ikan chana saya yang berukuran 40 cm laku Rp3 juta,” kata Sutardi, kepada Solopos.com, Senin (25/7/2022).
Sutardi mengatakan usaha akuatik dilakukan dengan skala rumahan. Usaha yang dikelola bersama anggota keluarganya itu telah memiliki pasar lokal, seperti di Bayat, Cawas, Pedan, Solo, dan Sukoharjo.
“Pembeli biasanya datang ke sini sendiri, lebih senang melihat fisik dan kondisi ikan secara langsung. Harga ikan berbeda-beda, seperti ikan koki (Rp3.000-Rp120.000 per ekor), ikan balon (Rp1.000-Rp5.000 per ekor), ikan layang-layang (Rp17.000 per ekor), ikan cupang (Rp10.000 per ekor). Di sini juga tersedia akuarium,” ujar pemilik Fundamic Aquatic.
Sutardi mengatakan kendala yang dihadapi saat mengembangkan usaha akuatik, yakni faktor cuaca. Saat cuaca dingin, dirinya harus menyiapkan banyak lampu agar suhu tetap terkendali. Saat cuaca panas, biasanya akan memberikan suplemen berlebih agar ikan tetap sehat.
Baca Juga: Umbul Brintik Klaten, Lokasi Terapi Kesehatan Hasil Rekomendasi Dokter
“Modal dan pemasaran juga menjadi kendala,” katanya.
Salah seorang pembeli ikan cupang milik Sutardi, yakni Intan, mengaku harga ikan di Fundamic Aquatic cenderung terjangkau.
“Ikannya lucu-lucu dan harganya murah,” katanya.