Soloraya
Selasa, 18 Januari 2022 - 15:34 WIB

Warga Deles Selamatkan Elang Hitam Terkapar di Lereng Merapi

Taufiq Sidik Prakoso  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Dukuh Mbangan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, menunjukkan elang hitam yang diselamatkan seorang warga saat mencari rumput di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Selasa (18/1/2022). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN—Warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, menemukan seekor elang hitam tergeletak di rerumputan. Elang dalam kondisi sakit itu langsung dibawa ke kampung untuk segera dirawat serta dilaporkan ke petugas Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Elang hitam itu ditemukan seorang warga bernama Narso Tukiyo Wiyono saat ngarit atau mencari rumput untuk pakan ternak di jurang Argo Belah yang berada di wilayah Deles kawasan TNGM, Selasa (18/1/2022) sekitar pukul 09.00 WIB. Elang ditemukan Narso dalam kondisi tergeletak di rerumputan.

Advertisement

Diperkirakan, elang tersebut kedinginan lantaran pada bagian dada basah. Elang lantas dibawa ke kampung dan warga melakukan penyelamatan darurat untuk memulihkan kondisi elang tersebut. “Kondisi kesehatannya dipulihkan, kami coba menghangatkan tubuh elang menggunakan hair dryer serta menutup kain sambil kami laporkan ke petugas TNGM,” kata salah satu warga Dukuh Mbangan, Desa Sidorejo, Sukiman, kepada Solopos.com, Selasa.

Baca Juga: BTNGM Ungkap Perilaku Satwa di Gunung Merapi Kini Masih Normal

Tak berapa lama, petugas dari TNGM Resor Kemalang mendatangi rumah warga dan melihat secara langsung kondisi elang tersebut. Petugas kemudian mengevakuasi elang itu untuk dilakukan pemulihan.

Advertisement

Petugas Pengolah Data TNGM Resor Kemalang, Ponco Waluyo, menjelaskan elang hitam itu langsung diserahkan ke petugas Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) untuk dilakukan karantina dan dipulihkan kondisi kesehatannya sebelum dilepaskan kembali ke alam liar. “Kondisinya lemah dan masih hidup. Kalau kisaran umur sekitar tiga tahun,” jelas dia.

Ponco menjelaskan elang tersebut menjadi salah satu satwa endemik Merapi dan dilindungi. Selain elang hitam, jenis elang lainnya yang menjadi satwa endemik Merapi dan dilindungi seperti elang Jawa, elang sikep madu, elang brontok, serta elang tidung. Elang-elang itu masih terbang bebas dan populasinya cukup banyak di kawasan lereng Gunung Merapi.

Baca Juga: KONSERVASI HEWAN : Elang Jawa Merapi Tinggal Empat, Ini Penyebabnya

Advertisement

Namun, Ponco menegaskan elang dan satwa endemik Merapi lainnya dilindungi undang-undang. Satwa-satwa tersebut dilarang diburu. “Untuk melindungi satwa-satwa di lereng Merapi dari perburuan, kami bekerja sama dengan kelompok masyarakat,” kata Ponco.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif