KARANGANYAR — Puluhan warga Desa Gedongan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, kembali melakukan unjuk rasa, Rabu (16/1/2013).Setelah Gedung DPRD, kali ini giliran Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Karanganyar yang jadi sasaran.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, aksi tersebut dilakukan oleh sekitar 25 orang. Semula pengunjuk rasa bermaksud bertemu langsung dengan Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR. Tapi karena orang nomor satu di Bumi Intanpari tidak ada di ruang kerja, pengunjuk rasa diterima oleh jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, Kepala Satpol Pamong Praja (PP), Widarbo Basuki; Kabag Pemerintah Desa dan Kelurahan, Sunarno; Kepala Inspektorat Daerah Karanganyar, Agus Cipto Waluyo serta Asisten I Bidang Pemerintahan, Any Indrihastuti. Kedatangan pengunjuk rasa untuk menanyakan perkembangan pengusutan dugaan penyalahgunaan anggaran desa dan pemalsuan tanda tangan laporan akhir masa jabatan kades.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Di hadapan pengunjuk rasa, Agus Cipto Waluyo menjelaskan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait aduan warga terhadap keabsahan laporan akhir masa jabatan. Bila memang pemeriksaan sudah selesai dan telah ada hasilnya pasti akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait.
“Audiensi dengan warga berlangsung tertib,” ungkap Kabag Pemdes dan Kelurahan Pemkab Karanganyar, Sunarno, saat ditemui Solopos.com, seusai audiensi.
Menurut dia, pengunjuk rasa bisa menerima penjelasan yang disampaikan inspektur Inspektorat Daerah Karanganyar. Menurut Sunarno ada nuansa politis dalam kasus dugaan korupsi dana kas desa dan pemalsuan tanda tangan dengan terlapor Kades Gedongan. Sebab salah satu tuntutan pengunjuk rasa yang selama ini didengungkan yakni supaya Kades Gedongan saat ini tidak mencalonkan diri lagi dalam pilkades tahap II.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
