SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO — Puluhan warga Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, memprotes mantan Kades Gentan, Sudadiyo, Rabu (9/1/2013). Mereka menuntut pertanggungjawaban Sudadiyo saat menjabat sebagai Kades Gentan.

Warga menilai kepemimpinan Sudadiyo tidak transparan. Sejumlah pembangunan di Gentan dinilai tidak beres. Mereka antara lain meminta pengusutan transparansi pembangunan gedung serbaguna, pembangunan sumur dalam, bantuan hibah dan bantuan keuangan (BHBK) Dukuh Jogopaten dan Nanggulan, mengusut ketidaklunasan pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) serta mempertanyakan legalitas Forum Solidaritas Peduli Pemerintahan Desa (FSPPD) Gentan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Warga juga membentangkan spanduk dan poster bertuliskan, “Pamong kok nunggak PBB”, “Buat damai Gentan agar makmur”, “Pecat pamong nakal”, “Usut penyelewengan dana periode 2007-2012” dan sebagainya.

Warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa (AMD) Gentan, itu melakukan unjuk rasa di depan kantor Desa Gentan. Koordinator aksi, Galuh, mengatakan kalau ada pamong desa yang menyelewengkan dana, maka harus dilakukan pembersihan dengan cara dipecat. Aksi itu juga sekaligus menanggapi penyataan FSPPD Gentan yang menyebut dua orang perangkat desa yang dinilai kinerjanya buruk.

Juru bicara AMD Gentan, Bekti Susilo, menampik pernyataan FSPPD Gentan yang menuduh Kepala Kebayanan III, Sudadi, menggelapkan PBB senilai Rp125 juta sejak lima tahun silam, serta menuduh petugas pengairan atau Ulu-ulu Desa Gentan, Sartono, memungut biaya pengairan lahan dan menilap bantuan penanaman jagung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya