Soloraya
Jumat, 25 November 2022 - 15:19 WIB

Warga Kadipiro Sragen Dapat Rp2 Miliar Untuk Bangun Jembatan

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua unit ekskavator dikerahkan untuk mengangkat batu besar di lokasi pembangunan jembatan di Desa Kadipiro, Sambirejo, Sragen, belum lama ini. (Istimewa/Ibnu Indratmoko)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Desa Kadipiro, Kecamatan Sambirejo, Sragen, mendapatkan bantuan Rp2 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Dana sebanyak itu digunakan untuk membangun jembatan penghubung Dukuh Geneng dan Dukuh Ledok, Desa Kadipiro .

Proyek pembangunan itu sudah berjalan dan progresnya mencapai 60%. Targetnya proyek rampung di Desember 2022 mendatang.

Advertisement

Kadipiro merupakan salah satu desa miskin yang menjadi sasaran Program Desa Tuntas Kemiskinan (Desa Tumis) di 2022. Pembangunan jembatan beton itu diharapkan menjadi pengungkit untuk pengembangan objek wisata desa yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Jembatan sebelumnya berupa jembatan gantung yang nantinya dipindah ke lokasi lain untuk membuka akses warga lainnya,” ujar Kepala Desa Kadipiro, Ibnu Indratmoko, kepada Solopos.com, Jumat (25/11/2022).

Baca Juga: Demi Tuntaskan Kemiskinan di Cemeng & Kadipiro, Pemkab Sragen Kucurkan Rp4,7 M

Advertisement

Panjang jembatan yang dibangun 60 meter dengan lebar 1,8 meter. Keberadaan jembatan ini akan berdampak positif pada masyarakat setempat karena menjadi akses utama menuju destinasi wisata. Selain itu, jembatan itu juga merupakan akses utama pertanian, perdagangan, dan pendidikan warga.

“Di sekitar jembatan itu akan kami kembangkan wisata alam berupa air terjun, tubing sungai yang masih alami, dan outbond,” jelasnya.

Di sisi lain, Ibnu menceritakan ada hal unik dalam proses pembangunan jembatan tersebut. Hal unik yang dimaksud yakni adanya batu besar seukuran mobil yang sulit diangkat. Bahkan, oleh dua unit ekskavator sekalipun.

Advertisement

Baca Juga: Transformasi Jabung, Salah Satu Desa Termiskin di Sragen yang Kini Naik Kelas

“Padahal saya berencana menjadikan batu raksasa sebagai tempat prasasti pembangunan jembatan itu. Karena tidak bisa diangkat, akhirnya batu itu ditimbun lagi,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif