Soloraya
Senin, 9 Februari 2015 - 21:15 WIB

WARGA KALAP : Duka Mulyono, Karyawan Moewardi yang Hilang Saat Rafting Progo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto keluarga Mulyono (Istimewa)

Warga kalap di Kali Progo, Kulonprogo DIY. Mulyono karyawan RSUD Moewardi hilang saat mengikuti rafting atau arung jeram

Solopos.com, SUKOHARJO — Karyawan RSUD dr. Moewardi Solo , Mulyono, 44, hilang setelah perahu yang ditumpanginya saat mengarungi Sungai Progo,  terbalik Minggu (8/2/2015).

Advertisement

Hingga Senin (9/2/2015) Mulyono, warga Mojosari RT 001/RW 006, Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, belum ditemukan.

Ayah Mulyono, Yoso Suprapto, 74 tahun itu tetap tak kuasa membendung kesedihannya.

Advertisement

Ayah Mulyono, Yoso Suprapto, 74 tahun itu tetap tak kuasa membendung kesedihannya.

Kepada wartawan Yoso mengatakan hingga Senin siang keluarga belum mendapat warta perihal nasib Mulyono. Kali terakhir dia melihat Mulyono saat anak pertama dari empat anaknya itu berpamitan kepadanya, Minggu pukul 06.00 WIB.

Dia menceritakan seperti biasanya Mulyono berpamitan dengan mencium tangannya sebelum pergi. Saat ditanya, petugas medis di IGD RSUD dr. Moewardi, Solo, itu hanya mengatakan akan pergi ke Jogja. Setelah merestui kepergiannya, Yoso berpesan agar dia hati-hati.

Advertisement

Barang kali ciuman Mulyono di punggung tangan Yoso itu akan terus membekas dan menjadi monumen kenangannya.

“Setiap mau pergi jauh dia selalu ke rumah saya, berpamitan sama saya. Rumah saya hanya di depan rumahnya ini. Setiap berpamitan dia selalu mencium tangan saya,” kata Yoso.

Cerita tentang Mulyono seketika menyeretnya ke lorong waktu tatkala kali pertama dia menerima kabar mengagetkan itu.

Advertisement

Saat berada di sawah, Minggu pukul 15.00 WIB, dia didatangi kerabatnya yang memintanya segara pulang. Di rumahnya telah menunggu beberapa rekan kerja Mulyono.

Salah satu dari mereka menginformasikan Mulyono mengikuti arung jeram di Sungai Progo. Perahu karet Mulyono ditumpangi tujuh orang. Suatu ketika perahu yang mereka tumpangi terbalik. Enam orang dapat diselamatkan. Sedangkan Mulyono tak dapat ditemukan karena terseret arus deras.

Mertua Mulyono, Sastro Pawiro, 70, mengatakan kepergian Mulyono pada Minggu tak seperti biasanya. Di hari itu biasanya Mulyono bersama keluarga besar pengajian di Karanganyar. Di matanya, Mulyono adalah menantu yang sangat sopan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif