Soloraya
Sabtu, 27 Februari 2016 - 19:40 WIB

WARGA KALAP SOLO : Bocah Jebres Hanyut Ditemukan di Bengawan Solo Tuban

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Relawan gabungan Soloraya saat membawa jenazah korban laka air menuju rumah duka di Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Sabtu (27/2/2016) pagi. (Istimewa/MDMC Sragen)

Warga kalap Solo, bocah SD yang masih berusia 8 tahun akhirnya ditemukan di Sungai Bengawan Solo Tuban.

Solopos.com, SOLO — Jasad Danang Arif Setiawan, 8, bocah asal  Jebres, Solo, yang terpeleset di selokan aliran Kali Anyar sekitar rumah kontrakannya, Senin (22/2/2016), ditemukan mengambang di Sungai Bengawan Solo wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (26/2/2016) siang.

Advertisement

Jenazah dimakamkan di Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Sabtu (27/2) pagi. Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com jasad korban kali pertama ditemukan pada Jumat pagi sekitar Pukul 10.00 WIB oleh warga setempat yang sedang menyeberangkan perahu.

Setelah diidentifikasi jenazah langsung dibawa ke RSUD Dr R Koesma, Kabupaten Tuban, sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarga pada Jumat malam. Anggota SAR UNS, Ali Sahudi, mengatakan sebelumnya pencarian korban dilakukan gabungan Tim SAR se-Soloraya, relawan, dan perwakilan BPBD Karanganyar.

Pencarian dimulai Senin, Pukul 15.00 WIB, dengan menyusuri sekitar lokasi kejadian hingga Jumat pagi di Sungai Bengawan Solo wilayah Kecamatan Mantingan, Ngawi.

Advertisement

“Sempat berhenti sebentar pada Jumat pagi lalu mendapat kabar dari Tuban bahwa jasad ditemukan. Malamnya kami langsung mengecek lokasi dan membawa jenazah pulang,” katanya.

Bermain Air

Ibu korban Setianiati, 25, Setianiati  menceritakan musibah yang menimpa anaknya bermula saat almarhum bermain bersama teman sebayanya, Tinus, di selokan aliran Kali Anyar sekitar rumah kontrakan, Senin, Pukul 13.00 WIB. Saat keduanya bermain, aliran air mendadak sangat deras hingga membuat korban terpeleset dan terbawa arus.

Advertisement

Tinus sempat berusaha menolong tetapi gagal. Tinus kemudian meminta bantuan warga setempat untuk menemukan korban.

“Saat itu memang hujan deras, saya mencari anak saya lalu diberi tahu warga bahwa dia terpeleset dan terbawa air selokan. Kami mencari ke mana-mana dibantu Tim SAR UNS tidak ketemu. Jumat malam kemarin hla kok dapat kabar kalau anak saya sudah meninggal dan jasadnya ditemukan di Tuban. Pagi tadi jenazah datang dan langsung kami makamkan,” ceritanya saat ditemui di rumah duka, Sabtu.

Setianiati dan suami, Marjuki Setiawan, 28, mengaku ikhlas atas kepergian anak sulungnya tersebut. Sebelumnya mereka mengaku tidak memiliki firasat apapun bakal ditinggal. Namun sebelum meninggal korban sempat bertingkah aneh dengan menciumi calon adiknya yang masih dalam kandungan Setianiati.

Korban juga menyampaikan beberapa harapan kepada calon adiknya seperti agar si jabang bayi sehat selalu hingga persalinan dan tidak nakal saat sudah lahir nanti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif