Soloraya
Minggu, 1 Agustus 2021 - 10:31 WIB

Warga Karangudi Jadi Korban ke-19 yang Meninggal Tersetrum Jebakan Tikus di Sragen

Tri Rahayu  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para petugas dari Polsek Ngrampal, Pukesmas Ngrampal, dan Tim Inafis Polres Sragen menyerahkan jenazah korban jebakan tikus berlistrik kepada keluarga korban di Dukuh Nguter RT 013, Desa Karangudi, Ngrampal, Sragen, Sabtu (31/7/2021) malam. (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Warga Dukuh Nguter RT 013, Desa Karangudi, Ngrampal, Sragen, Munadi, 51, menjadi korban jebakan tikus berlistrik ke-19 dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Munadi ditemukan terkapar dalam kondisi meninggal dunia di areal persawahan miliknya di Dukuh Ngawen RT 011, Karangudi, Ngrampal, Sabtu (31/7/2021) malam.

Advertisement

Jenazah dimakamkan di Permakaman Umum Dukuh Butuh, Karangudi, Ngrampal, Sragen, Minggu (1/8/2021). Tiga hari sebelumnya, Kamis (29/7/2021), juga terjadi kasus serupa di Dukuh Cumpleng RT 003/RW 015, Tangkil, Sragen Kota, dengan korban atas nama Sukimin, 58.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo Jemput 27 Pasien Positif untuk Isolasi Terpadu

Advertisement

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo Jemput 27 Pasien Positif untuk Isolasi Terpadu

Kepala Desa Karangudi, Risi Pandoyo, saat dihubungi Solopos.com, Minggu, menyampaikan peristiwa itu berawal saat korban pergi ke sawah pada sore hari. Hingga malam, kata dia, korban tak pulang-pulang.

Dia melanjutkan kemudian istri korban menghubungi kakaknya untuk mencari korban ke sawah. “Nah, kakaknya mencari ke sawah dan ditemukan ada motor korban di pinggir sawah. Kemudian mengecek ke persawahan dan ternyata korban ditemukan terlentang di sawah. Kakaknya langsung lari ke permukiman meminta pertolongan,” ujar Risi.

Advertisement

Baca Juga: Diminta Kembalikan Bantuan Dobel Rp300.000, 27 Warga Gentan Klaten: Kami Legawa

Keluarga Menerima

Dia berharap kasus ini merupakan kasus kali terakhir di Karangudi karena Pemerintah Desa (Pemdes) Karangudi bersama Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketetriban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) sudah tidak kurang-kurang untuk sosialisasi bahaya jebakan tikus menggunakan listrik itu.

“Kami sudah memasang MMT peringatan juga di areal persawahan. Saat pertemuan warga juga sudah disampaikan supaya tidak menggunakan jebakan tikus berlistrik. Ya, ternyata masih ada warga yang nekat memasang jebakan tikus dengan listrik,” jelasnya.

Advertisement

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Suwarso mengatakan korban ditemukan di sawah itu sekitar pukul 21.00 WIB. Suwarso menjelaskan korban pergi ke sawah pada pukul 17.20 WIB dengan mengendarai motor Honda Supra.

Hingga pukul 19.00 WIB, kata dia, korban tak kunjung pulang. Hingga pukul 21.00 WIB, ada warga melintas di persawahan dan melihat ada motor korban parkir di pinggir jalan di areal persawahan.

Baca Juga: Ngeri! 2 Tahun Ada 18 Orang Meninggal Tersetrum Jebakan Tikus di Sragen

Advertisement

“Warga itu menggunakan senter untk mencari pemilik motor itu. Tiba-tiba warga itu melihat warga terlentang di pematang sawah. Warga itu berari ke perkampungan meminta tolong. Warga mengecek ke sawah dan ternyata korban diketahui Munadi. Saat ditemukan korban sudah meninggal dunia dan tubuhnya kaku,” jelasnya.

Dia menerangkan jenazah dievakuasi warga dan dibawa ke rumah duka di Dukuh Nguter. Warga melapor ke Polsek Ngrampal untuk tindak lanjut. Aparat Polsek Ngrampal bersama Tim Inafis Polres Sragen dan petugas kesehatan dari Puskesmas Ngrampal melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah. Dari hasil pemeriksaan, ujar Suwarso, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dan diduga korban meninggal karena tersetrum kawat listrik dari jebakan tikus di sawah.

“Ada bekas luka bakar jeratan di siku tangan kanan, bekas luka bakar di kaki kanan bagian betis, dan di ujung jari kanan. Keluarga korban menerima peristiwa itu dengan ikhlas yang dibuktikan dengan surat pernyataan. Hasil swab antigen juga negatif. Korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif