Soloraya
Selasa, 7 Juni 2022 - 17:22 WIB

Warga Kemalang beli Burung di Solo lalu Dilepas di Lereng Merapi

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Burung derkuku diyakini memiliki kaitan dengan sejarah berdirinya Kabupaten Karanganyar. (citcuit.id)

Solopos.com, KLATEN — Warga Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Klaten melepaskan ratusan burung ke alam. Hal itu dilakukan warga sebagai upaya mendukung pelestarian satwa.

Pelepasan sekitar 500 burung berbagai jenis dilakukan, Senin (6/6/2022). Jenis burung yang dilepaskan di antaranya perkutut serta jalak. Pelepasan burung dilakukan warga di perbatasan desa serta area perkebunan.

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Kendalsari, Supadi, menjelaskan pelepasliaran burung itu merupakan inisiatif warga.

“Kegiatan ini murni swadaya warga dibantu para donatur. Kebetulan dari tokoh masyarakat dan penggemar burung merencanakan kegiatan tersebut kemudian ada donatur yang turut serta. Akhirnya membeli burung di Solo dan dilepaskan kemarin,” kata Supadi saat dihubungi Solopos.com, Selasa (7/6/2022).

Supadi menjelaskan pelepasliaran ratusan burung ke alam dilatarbelakangi semakin sedikitnya burung yang terbang bebas di wilayah lereng Gunung Merapi terutama di Kendalsari.

Advertisement

Baca Juga: BTNGM Ungkap Perilaku Satwa di Gunung Merapi Kini Masih Normal

Dulu, banyak burung yang bebas berkeliaran di wilayah Kendalsari seperti perkutut, jalak, kutilang, dan lain-lain. Sejak maraknya aksi perburuan liar dengan cara dijaring, jumlah satwa tersebut di alam liar semakin sedikit.

Ke depan, pemerintah desa segera membuat peraturan desa (Perdes) yang di dalamnya memuat larangan keras aksi perburuan satwa. Dalam aturan itu akan disiapkan sanksi bagi para pelaku perburuan.

Advertisement

“Dari desa rencana akan dibuatkan Perdes dilarang keras memburu satwa tersebut. Bulan ini mulai dibahas. Nanti dikenakan denda atau menukar dengan jumlah yang lebih. Misalkan kedapatan menjaring 10 ekor burung, pelakunya disuruh menukar dengan jumlah 20 ekor sampai 30 ekor,” kata Supadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif