SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Solo (Espos)–
Sejumlah warga RW XVII Kentingan, Jebres, memprotes keberadaan kios di dekat bak penampungan sampah Jl KH Dewantara belakang Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Pasalnya, keberadaan kios dinilai mengurangi fungsi bak sampah yang memang berukuran relatif sempit. Seperti disampaikan oleh Tarjo, 54, warga setempat yang juga pemilik usaha penjualan mebeler di dekat bak sampah, saat ditemui wartawan, Rabu (30/12).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Menawi kados mekaten nggih awon. Masa kios menutupi sebagian bak sampah,” ujarnya. Menurut dia, keberadaan kios juga diprotes beberapa warga lain. Bahkan seorang pemulung setempat sengaja membuat sampah bak berserakan di jalan sebagai bentuk protes terhadap keberadaan kios yang saat ini disewa untuk counter HP.

Tarjo menuturkan, lahan yang digunakan untuk kios semula adalah trotoar jalan. Kios tersebut dibangun oleh Ketua RW XVII, Cristophorus Suwahyo, lebih dari lima tahun terakhir. Pada bagian lain, C Suwahyo saat ditemui di kediamannya membenarkan kios berukuran lebih kurang 3×4 meter tersebut miliknya.

Namun dia mengklaim telah mendapat izin dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) untuk membangun kios pada 1998 lalu. Sedangkan bak sampah sendiri dibangun sekitar tahun 1990 menggunakan dana swadaya masyarakat Kentingan. “Dulu tidak ada yang protes. Ini mengapa tiba-tiba ada yang protes,” katanya.

Suwahyo menyatakan siap membongkar kios bila memang diperintahkan petugas Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya