Soloraya
Kamis, 19 Januari 2023 - 17:05 WIB

Warga Kios Renteng Nglangon Sragen Mau Direlokasi Setelah Lebaran

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua RT 004/RW 003 Kios Renteng Nglangon, Kelurahan Karangtengah, Sragen, Sunardi, menunjukkan hasil rapat warga Kios Renteng Nglangon kepada wartawan di Gedung Kopri Sragen, Kamis (29/12/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Kios Renteng Nglangon, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, akhirnya mau direlokasi ke Pasar Sukowati yang diresmikan Bupati awal 2023 lalu. Mereka ingin relokasi itu dilakukan setelah Lebaran 2023. Mereka juga tetap berharap ada kompensasi dari Pemkab Sragen berapa pun nilainya.

Ketua RT 004/RW 003, Kios Renteng Nglangon, Sunardi, pada Kamis (19/1/2022) mengaku sudah menggelar musyawarah dengan warga untuk membahas hasil pertemuan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto beberapa waktu lalu. Dari musyawarah itu diketahui warga bersedia direlokasi ke Pasar Sukowati. Tapi, mereka juga ingin ada kompensasi alias ganti rugi dari Pemkab. Sunardi secara pribadi pernah menyampaikan nilai kompensasi itu minimal Rp10 juta per orang.

Advertisement

Warga Kios Renteng Nglangon lainnya, Haryanto, menyampaikan permintaan mereka kini tinggal dua. Pertama ada kompensasi berapa pun nilainya. Kedua, relokasi dilakukan setelah Lebaran.

Dia mendengar kabar para pedagang Pasar Nglangon dan Pasar Joko Tingkir juga meminta relokasi dilakukan setelah Lebaran. “Kalau undian los atau kios silakan dilakukan akhir Januari ini. Tetapi khusus untuk relokasi, kami mohon bisa dilaksanakan setelah Lebaran,” pinta Haryanto saat ditemui Solopos.com di bengkelnya, Kamis siang.

Kondisi Pasar Terpadu Sukowati di Nglangon, Karangtengah, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, lengang karena belum ada relokasi pedagang. Foto diambil Kamis (19/1/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Momentum Ramadan

Haryanto mengaku harus mencari kontrakan karena kios yang diberikan di Pasar Sukowati tidak memungkinkannya membuka bengkel mobil. Kios berukuran 3 meter x 6 meter di Pasar Sukowati dinilai terlalu sempit untuk dijadikan bengkel mobil. Ia pun harus mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk merenovasi kontrakan agar seusai menjadi bengkel.

Advertisement

Oleh karena itu, Haryanto sangat berharap ada kompensasi dari Pemkab untuk meringankan beban ia dan warga Kios Renteng lainnya.  “Kami siap pindah ke pasar yang baru, tetapi pindahnya setelah Lebaran. Pertimbangannya berkah di Bulan Puasa itu sangat dinanti-nanti para pedagang dan penghuni Kios Renteng, baik yang jualan makanan sampai bengkel. Keberkahan itu mereka rasakan saat menjelang Lebaran,” paparnya.

Warga Kios Renteng Nglangon tidak ingin kehilangan momentum Ramadan dan Idul Fitri. “Orang bilang nanti di pasar baru akan lebih ramai, itu tidak ada jaminan. Selisih harga Rp100-Rp200 saja pembeli pindah ke yang lebih murah. Kepada Bapak Sekda dan Bapak Kepala Diskumindag, mohon keinginan kami dipertimbangkan,” harapnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, menyampaikan tahapan relokasi pedagang ke Pasar Sukowati masih on process pada pemetaan dan penomoran los dan kios. Dia menargetkan akhir bulan undian los dan kios bisa dilaksanakan.

Advertisement

Saat ditanya terkait keinginan warga Kios Renteng Nglangon yang meminta relokasi setelah Lebaran dan meminta kompensasi seberapa pun nilainya, Cosmas tidak bisa menjawab. “Kebijakan itu ada di tangan Pak Sekda atau Ibu Bupati,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif