Soloraya
Jumat, 20 Januari 2023 - 10:13 WIB

Warga Lansia di Wedi Klaten Capai 148 Orang, Kesehatan Dicek secara Berkala

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga lansia. (freepik)

Solopos.com, KLATEN — Jumlah warga lanjut usia (lansia) di Kecamatan Wedi diperkirakan mencapai 148 orang tersebar ke belasan desa. Seratusan lansia itu menjadi salah satu fokus perhatian Kecamatan Wedi untuk memastikan mereka mendapatkan pendampingan.

Seratusan lansia itu berumur lebih dari 70 tahun. Kesehatan mereka dicek secara berkala. Lansia yang berasal dari keluarga kurang mampu dipastikan sudah mendapatkan pemihakan bantuan.

Advertisement

Salah satu lansia seperti Sutinah, 93, warga Desa Tanjungan. Sutinah dirawat oleh keponakannya. Selama tiga bulan terakhir, kondisi kesehatan Sutinah menurun dan aktivitasnya di tempat tidur.

“Kebetulan beberapa hari kemarin Bu Sutinah mendapatkan bantuan sosial dari Kementerian Sosial berupa kursi roda. Selain itu ada bantuan usaha untuk pendamping berupa peralatan mendukung usaha keponakan Bu Sutinah yakni berjualan snack,” kata Camat Wedi, Rizqan Iryawan, saat ditemui seusai mengunjungi Sutinah, Kamis (19/1/2023).

Sutinah dipastikan sudah mendapatkan pemihakan bantuan dari pemerintah. Bantuan yang diterima Sutinah seperti menjadi penerima manfaat program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan nontunai (BPNT), peserta Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta bantuan permakanan.

Advertisement

Rizqan mengatakan selama ini ada koordinasi dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) guna memastikan kondisi para lansia di Wedi. Selain itu, koordinasi dilakukan dengan pemerintah desa yang memiliki data valid terkait kondisi para lansia, termasuk memastikan para lansia terutama dari kalangan keluarga kurang mampu mendapatkan pendampingan.

Kepala Desa (Kades) Tanjungan, Jauhari, mengatakan di Tanjungan ada sekitar 60 lansia. Ada yang mendapatkan pendampingan keluarga.

“Banyak lansia yang mendapatkan dari keluarga. Mereka yang tidak mendapatkan pendampingan yang perlu mendapatkan perhatian,” jelas Jauhari.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif