SOLOPOS.COM - Salah satu warga Wonogiri, Basriati, menonton tayangan video di Youtube melalui smart TV dj rumahnya, Giripurwo, Wonogiri, Senin (7/8/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah warga lanjut usia atau lansia di Wonogiri sudah mulai meninggalkan siaran televisi atau TV sebagai sumber informasi dan hiburan utama. Mereka beralih memanfaatkan smartphone dalam mencari informasi sekaligus mencari hiburan.

Salah satu warga Wonogiri, Basriati, 60, mengaku sudah dua bulan ini sama sekali tidak menonton siaran TV. Dia beralasan menonton TV ribet karena TV-nya tidak bisa menerima siaran terestrial maupun digital.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Agar bisa menonton TV dia harus berlangganan TV kabel, itu pun tidak semua saluran TV bisa ditonton. Oleh karena itu, kini dia lebih memilih layanan video streaming Youtube untuk mencari informasi dan hiburan.

Selain itu, media sosial (medsos) Tiktok juga menjadi sarana hiburan alternatif. Basriati memasang jaringan Wifi di rumahnya, Giripurwo, Wonogiri, agar bisa leluasa menonton tayangan video Youtube melalui smart TV. 

“Sudah dua bulan ini enggak nonton siaran TV. Hiburan saya sekarang dari Youtube [di smart TV], kalau tidak ya di HP [handphone], Tiktok,” kata Basriati saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Senin (7/8/2023) malam.

Dia menjelaskan alasan kini lebih memilih mencari informasi dan hiburan di layanan digital. Menurut warga Wonogiri itu, siaran TV hanya menampilkan tayangan yang sudah disediakan di masing-masing kanal.

Tayangan Video Streaming Lebih Beragam

Pilihannya pun terbatas. Sedangkan di layanan digital, dia bisa memilih tayangan apa yang ingin dia lihat, semau-maunya. Pilihan tayangan di layanan video streaming jauh lebih beragam dan jauh lebih banyak.

“Kalau saya lebih banyak menonton dangdut dan ceramah-ceramah. Sesekali film-film lawas di Youtube,” ujar dia. Dia mengaku tidak kesulitan mengoperasikan perangkat digital meski sudah lansia.

Di sisi lain, biaya untuk menikmati layanan Internet di HP dan smart TV terbilang murah untuknya. Dalam sebulan, Basriati hanya perlu membayar Rp120.000 untuk langganan Wifi.

Warga lain asal Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, Suyadi, 54, mengatakan meski masih berlangganan TV kabel, sudah setahun terakhir ini dia meninggalkan siaran TV. Biasanya dia hanya menghidupkan TV untuk mencari informasi atau berita.

Tetapi sekarang dia tidak lagi mengandalkan TV untuk bisa terus update informasi. “Sekarang malah lebih sering cari berita lewat HP. Di laman-laman berita. Kadang juga di Youtube. Tetapi kalau di Youtube itu banyak yang tidak valid. Jadi lebih sering cari informasi langsung di media massa online,” ucap Suyadi.

Jaringan Wifi belum Masuk Desa

Hal berbeda diungkapkan warga Kecamatan Jatiroto, Atun, 60. Hingga saat ini dia masih setia menonton tayangan-tayangan di TV, terutama untuk mencari hiburan. Hal itu lantaran sinyal seluler masih sulit dijangkau di Desa Suren, Jatiroto, yang menjadi tempat tinggalnya.

Selain itu, jaringan Wifi juga belum masuk ke desanya. “Kalau sudah ada, mungkin juga saya beralih ke Youtube atau yang lain. Hiburan kami di sana ya cuma TV, enggak ada yang lain,” kata Atun.

Sementara itu, warga kawasan kota Wonogiri, Intan, juga mengaku masih menonton tayangan di siaran TV kabel. Menurutnya, sebagai orang tua, TV masih mudah dioperasikan dan lebih praktis dibandingkan smartphone atau perangkat digital lain.

Dia menilai TV lebih praktis digunakan meski siaran yang ditawarkan terbatas. “Saya menyalakan TV itu ya palingan untuk hiburan. Nonton sinetron atau acara kuliner, dari pukul 18.00 WIB sampai maksimal pukul 22.00 WIB. Selain itu, saya mencoba agar mata saya tetap sehat dengan tidak melihat HP terus,” ungkap Intan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya