SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Warga lereng Merapi yang kini menempati posko-posko pengungsian mengaku tak tahu sama sekali terkait adanya pendataan ternak milik mereka.

Malahan, warga juga banyak yang tak tahu sama sekali bahwa ternak-ternak mereka sebenarnya mendapatkan garansi dari pemerintah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kondisi tersebut dikhawatirkan bakal menimbulkan persoalan di kemudian hari lantaran terjadinya mark up data atau sebaliknya, banyak warga korban Merapi yang tak mendapatkan ganti rugi.

“Kami mendengar kabar bahwa jumlah ternak warga di lereng Merapi saat ini mencapai 1 juta ekor. Saya terus terang menyangsikan pendataan ini. Sebab, ternak warga di Klaten banyak yang belum didata,” kata Koordinator Aliansi
Rakyat Anti Korupsi Klaten (ARAKK), Abdul Muslih kepada Espos, Minggu (14/11).

Menurut Muslih, Pemkab harus melakukan validasi data ternak milik warga yang benar-benar berada dalam kawasan rawan bencana (KRB) radius 20 kilometer.

Validasi tersebut menjadi vital, sebab saat ini banyak warga yang telah kehilangan ternak mereka baik karena kelaparan, keracunan ataupun terserang awan panas.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya