Soloraya
Jumat, 1 Juli 2011 - 22:31 WIB

Warga luar Solo ikut kecam Bibit Waluyo

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Solopos.com) – Konflik yang merebak antara warga Solo dengan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, terkait kontroversi rencana pembangunan mal di bekas Pabrik Es Saripetojo ternyata mendapat perhatian sejumlah elemen masyarakat dari luar Kota Solo. Bahkan mereka juga menyatakan dukungan kepada warga Solo dan mengecam sikap Gubernur.

Koordinator Forum Masyarakat Sragen (Formas), Andang Basuki, menilai Gubernur arogan. Sikap Gubernur menurut dia mengindikasikan ada kongkalikong dalam pembangunan mal di lahan bekas Pabrik Es Saripetojo Solo. ”Pemkot dan warga Solo punya otoritas untuk menentukan mal perlu dibangun atau tidak,” tegasnya belum lama ini.

Advertisement

Ketua DPC PDIP Sragen, Bambang Samekto, juga menyayangkan sikap Gubernur. Menurut Totok, panggilannya, pernyataan Gubernur benar-benar menyakiti hati masyarakat Solo yang notabene turut andil dalam terpilihnya Bibit sebagai Gubernur Jateng.
Sejumlah elemen mahasiswa di Solo, seperti PMII, GMNI, PMKRI, serta sejumlah BEM se-Solo juga menyatakan sikap serupa. Mereka yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Anti Neolib (GAMAN) menyatakan siap turun ke jalan bersama warga Solo dalam aksi menolak rencana pembangunan mal.

Sementara aktivis Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Solo, Dwi Wisnu Wardana, mengingatkan agar polemik Saripetojo tak dialihkan kepada isu-isu elit politik. Menurutnya, polemik Saripetojo adalah ujian bagi kepemimpinan Jokowi dalam merealisasikan janjinya untuk tetap berpihak kepada ekonomi kerakyatan.

Di sisi lain, terkait pengusutan polisi dalam kasus pembongkaran bangunan Saripetojo, anggota Komunitas Peduli Cagar Budaya Nusantara (KPCBN), M Sungkar, menyatakan telah ada dua orang sebagai saksi yang diperiksa polisi. Dua orang saksi tersebut adalah dirinya dan Ali Saifullah. ”Hari ini pihak Polresta akan mengirimkan utusan ke BP3 (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala-red) Jateng. Jika memang benar BCB, Polresta akan memanggil pihak Perusda,” jelasnya.

Advertisement

kur/asa

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif