Soloraya
Selasa, 28 Februari 2023 - 19:17 WIB

Warga Masaran Sragen Ini Modifikasi Mobil Bensin Jadi Berbahan Bakar Elpiji

Galih Aprilia Wibowo  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil milik Sutimin, 45, warga Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, yang menggunakan bahan bakar elpiji. Foto diambil Selasa (28/2/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) membuat pengeluaran masyarakat juga membengkak, terutama biaya transportasi. Menyiasati hal tersebut, salah satu warga Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Sutimin, 45, mengganti bahan bakar mobilnya yang semula bensin (pertalite) menjadi elpiji.

Sutimin menguraikan ide awal mengganti bahan bakar mobilnya dikarenakan naiknya harga BBM naik. Kenaikan itu memberatkannya. Jadi, ia mencari solusi dengan memodifikasi mobil Suzuki Carry 1.000 cc buatan 1987.

Advertisement

“Uji coba penggantian ini enggak sekali jadi, beberapa tahap dan akhirnya bisa. Pakai mobil berbahan bakar elpiji pernah coba sampai Boyolali. Lalau pakai Pertalite biasanya habis Rp80.000, kalau pakai elpiji hanya habis satu tabung setengah, harga satu tabung [3kg] Rp20.000,” ujar Sutimin saat ditemui Solopos.com, Selasa (28/2/2023).

Menurutnya, memakai elpiji sebagai bahan bakal mobil bisa dikatakan aman. Selain itu pembakarannya bagus yang menjadikan tarikan mobil enteng. Dari pengalamannya, satu tabung elpiji 3 kg bisa menempuh perjalanan hingga 50 kilometer untuk mobil berkapasitas 1.000 cc seperti Suzuki Carry-nya. Kemungkinan hasilnya akan berbeda untuk mobil lain.

“Instalasinya sederhana. Kami pakai alat yang dibeli dan sebagian kami rangkai sendiri. Alatnya converter kit beli online, bikin rangkaiannya, seperti mixer biar masuk karburasi. Kemudian perlu ember berisi air dan busa untuk tempat elpiji, biar gas enggak beku. Tabung gas kalau dipakai bukannya panas menakutkan, malah dingin membeku. Ketika menempuh perjalanan 25-35 km pasti beku, solusinya pakai ember dan isi air, biar bisa terus mengalir gasnya,” papar Sutimin.

Advertisement

Kepala Desa Sepat, Mulyono, mengapresiasi kreasi warganya tersebut. “Sangat support dan bersyukur, kami akan membantu mengembangkan apa yang dibutuhkan bisa bermanfaat secara umum,” ujar Mulyono.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif