SOLOPOS.COM - Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Margo Wiyono, bersama jajarannya mengunjungi lokasi luweng baru di Dusun Tameng, Kelurahan Girikikis, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Senin (4/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

 Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Margo Wiyono, bersama jajarannya mengunjungi lokasi luweng baru di Dusun Tameng, Kelurahan Girikikis, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Senin (4/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Margo Wiyono, bersama jajarannya mengunjungi lokasi luweng baru di Dusun Tameng, Kelurahan Girikikis, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Senin (4/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

WONOGIRI – Warga Lingkungan Tameng, Kelurahan Girikikis, Giriwoyo, Wonogiri, menginginkan luweng atau lubang akses menuju gua bawah tanah yang baru ditemukan di lokasi itu dijadikan luweng permanen. Warga meyakini luweng baru tersebut dapat mencegah banjir saat musim hujan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Seorang warga, Sutino, mengatakan banjir di wilayah tersebut terjadi setiap lima tahun sekali saat curah hujan tinggi. Tapi, terbentuknya luweng baru tersebut baru ada saat banjir kali ini. “Sebelumnya, banjir hanya menimpa tiga hingga empat rumah. Baru kali ini, banjir menimpa puluhan rumah dan ada luweng baru,” katanya kepada Solopos.com.

Ia berharap luweng yang menyedot dua rumah warga tersebut dijadikan luweng permanen sehingga tidak terjadi banjir di wilayah tersebut. “Untuk pengaman, bisa ditalut sehingga tidak semakin melebar,” ujarnya. Menurut pantauan Solopos.com di lapangan, luweng tersebut berdiameter sekitar 11 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter.

Warga lainnya, Haryoseno, juga mengatakan hal serupa. Ia berharap luweng itu dijadikan luweng permanen yang diberi pengaman untuk mencegah banjir di wilayah tersebut. “Sebelumnya, sudah ada kesepakatan dari warga seperti itu. Jadi, bisa mencegah banjir yang sering terjadi saat curah hujan tinggi,” katanya.

Camat Giriwoyo, Sariman, mengatakan permintaan warga tersebut akan difasilitasi dari APBD 2013 senilai Rp40 juta. “Sebenarnya, kami mendapat bantuan untuk pengamanan luweng lama yang saat ini tersumbat dari APBD 2013 senilai Rp40 juta. Tapi, bantuan itu akan kami alihkan untuk mengamankan luweng baru karena ini sifatnya mendesak,” katanya.

Ia menyatakan dana tersebut untuk membangun pengaman berupa talut dan saringan dari besi yang ditata di atas luweng. Menurutnya, saringan itu untuk pengaman agar sampah tidak masuk ke luweng saat hujan deras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya