Soloraya
Senin, 9 Mei 2011 - 02:10 WIB

Warga minta Pemkot matangkan konsep e-KTP

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) — Rencana pemberlakuan e-KTP oleh Pemkot Solo ditanggapi warga dengan beragam pendapat. Kebanyakan menyatakan Pemkot harus lebih matang dalam konsep pemberlakuannya dan tak sekadar memasang target yang sulit direalisasikan.

Salah seorang warga RT 07/RW XIX Semanggi, Sahid, menilai program e-KTP terlalu terburu-buru. ”Menurut informasi yang saya dapat, program e-KTP untuk 400.000-an lebih warga Solo hanya dilaksanakan selama empat bulan. Itu yang membuat saya bingung karena bagi saya rencana itu jelas tidak logis,” ujar Sahid akhir pekan lalu. Sahid menambahkan perhitungan waktu mengurus e-KTP selama lima menit hanya sebatas teori. Praktiknya, imbuh dia, mengurus e-KTP akan membutuhkan waktu minimal 10 menit terlebih mengingat program e-KTP adalah program baru.

Advertisement

”Sebagai masyarakat, yang saya inginkan tentunya adalah sebuah kemudahan. Bukan kesulitan. Kaitannya dengan program e-KTP ini, saya berharap Pemkot bisa membuat program yang mempermudah warga. Jangan menjalankan program yang potensi gagalnya besar sehingga malah membuat masyarakat kebingungan,” ujarnya.

Belum adanya sosialisasi, sambung Sahid, membuat banyak isu simpang-siur mengenai program e-KTP semakin marak. ”Sekarang ini warga dibuat bingung dengan isu mahalnya biaya mengurus e-KTP apabila tidak dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan Dispendukcapil. Benar atau tidaknya saya juga tidak tahu. Namun sepengetahuan saya selama ini, mengurus e-KTP gratis,” tandas dia.

”Sebagai masyarakat, yang saya inginkan tentunya adalah sebuah kemudahan. Bukan kesulitan. Kaitannya dengan program e-KTP ini, saya berharap Pemkot bisa membuat program yang mempermudah warga. Jangan menjalankan program yang potensi gagalnya besar sehingga malah membuat masyarakat kebingungan.”

Advertisement

Hal senada disampaikan warga RT 5/RW I Kratonan, Serengan, Aris Munandar. Dia mengatakan program e-KTP adalah program yang dipaksakan. ”Sebenarnya kalau untuk program e-KTP, masyarakat siap mendukung. Tapi dengan catatan tidak dilaksanakan secara terburu-buru seperti sekarang yang empat bulan harus rampung. Menurut kami, rencana penerbitan e-KTP massal untuk warga Solo pada tahun ini tidak logis,” ujarnya.

Aris meminta Pemkot mengkaji ulang program e-KTP. ”Lebih baik program ini dikaji ulang dulu. Untuk sosialisasi juga harus dilakukan seoptimal mungkin sehingga tidak justru menimbulkan kebingungan di masyarakat,” ujar dia.

aps

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif