Soloraya
Minggu, 16 Oktober 2011 - 19:15 WIB

Warga Musuk tak lagi khawatir kesulitan air bersih

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), AMBIL AIR--Warga Desa Lanjaran, Kecamatan Musuk mengambil air dari Gua Jepang, Selasa (28/6). Krisis air bersih yang mulai dirasakan memaksa warga untuk ngangsu air dari jurang sedalam 50 meter. Pemkab memperkirakan kekeringan tahun ini mengancam setidaknya 32.000 jiwa di 11 kecamatan. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Boyolali (Solopos.com)–Penduduk Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, kini tak lagi dibayangi masalah kesulitan mendapatkan air bersih.

Advertisement

Instalasi air bersih telah tersedia setelah Indonesia Global Compact Network (GCN), lembaga nirlaba di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) merampungkan program Air Bersih Survivor Merapi senilai Rp 162 juta di wilayah tersebut.

Acara serah terima pogram air bersih resmi dilakukan, Minggu (16/10/2011). Saluran air bersih itu menghasilkan debit air sekitar 1,5 liter per 2,6 detik atau 1.800 liter air per jam, setara dengan 43.200 liter air per malam (24 jam) yang bermanfaat bagi 1.398 jiwa yang tinggal di sembilan dukuh dan 593 ekor sapi.

“Akibat erupsi Merapi, sebagian prasarana air bersih ikut terkubur lahar dingin. Pertama saya ke sini melihat banyak ibu mengangkut air dengan jeriken-jeriken dari lereng bukit yang medannya sulit. Jaraknya mungkin sekitar 1 km. Dengan adanya instalasi air bersih itu warga tak perlu mengambil lagi air ke bawah. Itu tujuan kami mengadakan program ini,” kata Presiden IGCN, Y W Junardy, kepada wartawan di sela-sela acara serah terima instalasi air bersih, Minggu.

Advertisement

(yms)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif