Soloraya
Senin, 8 Agustus 2011 - 22:09 WIB

Warga Pidekso minta seluruh peralatan survei bendungan diangkut pergi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com) – Penolakan warga Pidekso terhadap pembangunan bendungan di wilayah mereka sepertinya tak bisa ditawar lagi. Meski sudah ada pertemuan antara warga Pidekso dengan tim survei yang difasilitasi Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) di Balaidesa Pidekso, Senin (8/8/2011) sebagai tindak lanjut aksi penghentian pengeboran di salah satu titik lokasi bakal pembangunan Bendungan Pidekso, Minggu (31/7) lalu, warga tetap berkeras menolak.

Warga bahkan meminta tim survei sesegera mungkin membawa peralatan pengeboran yang digunakan untuk keperluan survei pergi dari wilayah Desa Pidekso. Paling lama tiga hari ke depan, peralatan itu diminta sudah diangkut dari lokasi. Salah seorang warga yang ikut dalam pertemuan itu, Aris Sularmo, kepada wartawan, mengungkapkan ada beberapa alasan penolakan warga itu. Pertama, karena sejak awal sikap warga terhadap rencana pembangunan bendungan itu sudah jelas yakni menolak. Kedua, tidak pernah ada sosialisasi mengenai rencana pengeboran itu, dan ketiga, warga pernah meminta agar tiga titik lokasi bakal bendungan di wilayah itu dihapus dari rencana dan tim survei sudah mengiyakan, tapi ternyata permintaan itu tidak disampaikan ke pemerintah pusat sehingga tiga titik itu tetap disurvei.

Advertisement

“Hal itu sangat menyakiti perasaan warga sehingga semakin menguatkan penolakan warga yang memang sudah menjadi kesepakatan sejak awal. Selanjutnya, kami meminta Bupati membuat pernyataan penolakan hitam di atas putih mewakili warga untuk disampaikan ke pemerintah pusat,” jelas Aris.

Terpisah, Kepala Desa Pidekso, Widodo mengaku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengendalikan sikap warga jika menyangkut rencana pembangunan bendungan. Sikap warga sudah jelas sejak awal bahwa mereka menolak. Bahkan termasuk kedatangan tim survei pun, kata Widodo, warga sebenarnya keberatan. “Makanya tadi warga tidak mau mendengarkan sedikitpun penjelasan dari tim. Saat tim mau memberikan penjelasan warga langsung menyahut sehingga suasana sempat ramai. Mereka ngotot minta peralatan pengeboran yang didatangkan oleh tim diangkut pergi. Tim sendiri menyanggupi tapi mereka minta waktu beberapa hari,” jelasnya.

Sebelum ini belasan warga Pidekso, hari Minggu (31/7) lalu melakukan aksi dengan mendatangi tim survei yang tengah melakukan pengeboran di tengah sungai di desa itu. Warga melakukan upaya menghentikan aktivitas pengeboran dengan membuka pintu air sungai lalu mendatangi petugas dari tim dan memaksa mereka menghentikan aktivitas. Menindaklanjuti aksi itu, diadakan pertemuan yang menurut informasi dihadiri oleh tim survei, warga dan perwakilan pemerintah kecamatan. Sementara dari Dinas PESDM, diwakilkan kepada Kabid Pengairan, Ngadino.

Advertisement

shs

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif