<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI—</strong>Masyarakat Dusun Norogo, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten <a title="Simak, Apa Saja Agenda HUT RI di Wonogiri, Salah Satunya Gowes Keliling WGM" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180801/495/931404/simak-apa-saja-agenda-hut-ri-di-wonogiri-salah-satunya-gowes-keliling-wgm">Wonogiri</a>, memanfaatkan pohon buah tin menjadi peluang ekonomi.</p><p>Buah yang sering disebut sebagai buah surga tersebut dapat diolah menjadi berbagai aneka produk dengan nilai jual tinggi.</p><p>Ketua Pos Pemberdayaan Keluarga (Pos Daya) Pokoh Kidul, Jarno, saat ditemui <em>Solopos.com</em>, di Dusun Narogo, beberapa waktu lalu, mengatakan saat ini di Dusun Narogo terdapat lebih dari 700 pohon buah tin.</p><p>Pohon tersebut secara swadaya ditanam oleh masyarakat setempat. Gerakan tanam pohon buah tin adalah bentuk pemberdayaan bagi warga Desa Pokoh Kidul.</p><p><img src="http://img.solopos.com/upload/img/tin%203.jpg" alt="" width="600" height="400" /></p><p>“Menanam buah tin dengan cara mengambil cangkok dari pohon indukan kemudian dipindah ke <em>polybag</em> dengan ukuran diamater 60 cm karena saat cuaca seperti ini paling bagus dengan polybag,” ujar Jarno.</p><p>Menurutnya, buah tin dapat dikonsumsi langsung setelah empat bulan dengan berbagi khasiat seperti menurunkan gula darah, penghancur sel kanker, nyeri sendi, dan lain-lain. Selain dimanfaatkan buahnya, daun pohon tin dapat diolah menjadi berbagai produk.</p><p>Saat ini warga yang tergabung dalam Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Pokoh Kidul mampu mengolah <a title="PELUANG USAHA : Untung Jutaan Bisnis Buah Tin Olahan" href="http://news.solopos.com/read/20170212/496/792281/peluang-usaha-untung-jutaan-bisnis-buah-tin-olahan">buah tin</a> menjadi sirup dengan merek Lancar Barokah dan dijual dengan harga Rp50.000 per botol.</p><p><img src="http://img.solopos.com/upload/img/tin%201.jpg" alt="" width="600" height="400" /></p><p>Selain itu, mereka juga memanfaatkan daun dan buah tin untuk diolah menjadi parfum, sabun, dan minyak gosok. Warga bekerja sama dengan pabrik-pabrik olahan.</p><p>Harga produk dijual berkisar Rp12.000 hingga Rp35.000. Jarno mengaku untuk saat ini Posdaya Pokoh Kidul belum berorientasi pada omzet kaitannya dengan pengembangan aneka olahan pohon buah tin.</p><p>Dia lebih fokus pada pemberdayaan masyarakat. Saat ini masyarakat Desa Pokoh Kidul mendapatkan pendampingan dari akademisi dalam menanam pohon tin.</p>
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024