Soloraya
Minggu, 3 April 2011 - 22:53 WIB

Warga protes pembakaran kayu di TNGM

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Solopos.com)--Warga yang tinggal di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) memrotes tindakan polisi hutan (Polhut) yang melakukan pembakaran kayu-kayu sisa erupsi Merapi.

Mereka yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA) tersebut menilai bahwa tindakan Polhut telah melecehkan keberadaan warga setempat dalam menjaga kelestarian hutan.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Mimggu (3/4/2011), aksi pembakaran kayu-kayu sisa erupsi Merapi tersebut diketahui warga setempat sejak Selasa (29/3/2011) lalu. Warga yang mayoritas berasal dari Dukuh Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten tersebut seketika mendatangi petugas berseragam Polhut begitu mengetahui adanya pembakaran kayu sisa eruspi Merapi.

Namun, warga tak bisa berbuat banyak lantaran sebagian besar kayu-kayu sisa erupsi Merapi telanjur dibakar Polhut. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti motif Polhut melakukan pembakaran kayu-kayu di TNGM.

Sebagian warga mengatakan, pembakaran kayu-kayu tersebut dilakukan Polhut untuk menghilangkan barang bukti atas tindakan warga setempat yang dinilai kerap mengambil kayu-kayu hutan di lereng Merapi.

Advertisement

Namun, hal itu dibantah keras oleh tokoh masyarakat setempat, Sukiman. Menurut Koordinator Paguyuban Siaga (Pasag) Merapi itu, selama ini warga setempat hanya mencari kayu-kayu yang sudah mati sekadar untuk bahan bakar masak di rumah.

Warga yang kecewa itu lantas menyerahkan kembali sertifikat serta kaos keanggotaan MPA kepada petugas di TNGM. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes mereka kepada petugas TNGM yang dinilai melanggar komitmen bersama. “Ini benar-benar pelecehan atas martabat warga. Kami menjaga TNGM agar tak ada sepercik api pun menyala di hutan, tapi Polhut malah membakar kayu di hutan,” kata salah satu anggota MPA, Kopral, Minggu (3/4/2011).

Sementara itu, Administratur KPH Perum Perhutani Surakarta, Endro Kusdijanto ketika dimintai konfirmasi mengaku belum mendengar kabar tersebut. Selama ini, pihaknya juga tak pernah memberikan instruksi untuk melakukan pembakaran atau pemusnahan barang bukti kayu-kayu sisa erupsi Merapi kepada petugasnya.

Advertisement

asa

Advertisement
Kata Kunci : Bakar Klaten
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif