Soloraya
Selasa, 28 Agustus 2012 - 11:14 WIB

Warga Relakan Lahan untuk Pelebaran Jalan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di atas jembatan darurat dari bambu di atas Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Lawu, Kecamatan Nguter. Warga berharap jembatan segera dibangun secara permanen mengingat keberadaannya sangat strategis untuk sarana perhubungan wilayah Nguter dan Bulu. (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

Warga melintas di atas jembatan darurat dari bambu di atas Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Lawu, Kecamatan Nguter. Warga berharap jembatan segera dibangun secara permanen mengingat keberadaannya sangat strategis untuk sarana perhubungan wilayah Nguter dan Bulu. (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

SUKOHARJO – Warga Dukuh Brangkal Desa Lawu, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, rela melepaskan lahan tanpa pembayaran ganti rugi untuk mendorong realisasi pembangunan jembatan penyeberangan di atas Sungai Bengawan Solo di wilayah setempat.
Advertisement

Tanah warga sedianya dimanfaatkan untuk pelebaran jalan di sepanjang jalur menuju jembatan di sisi selatan sungai. Selain menghubungkan Brangkal dengan wilayah induk di sisi utara Sungai Bengawan Solo, menurut warga jembatan serupa sangat strategis untuk sarana perhubungan wilayah Nguter dan Bulu.

“Kami rela kehilangan lahan meski tidak ada ganti rugi. Toh luasannya kecil dan adanya jembatan sangat menguntungkan warga dari berbagai aspek,” ujar warga RT 001/RW 003 Dukuh Brangkal yang terancam kehilangan sebagian kecil tanahnya, Sutino, 36, kepada Solopos.com.

Sutino menjelaskan warga sudah lama berharap pemerintah daerah dapat membangun jembatan penghubung antara Brangkal dan wilayah induk Desa Lawu di sisi utara sungai. Dia mengungkapkan keberadaan jembatan akan memudahkan pergerakan warga serta menunjang kemajuan wilayah.

Advertisement

Kepala Dusun (Kadus) I Brangkal, Sumadi, menyatakan warga sudah dikumpulkan terkait program pelebaran jalan dan pembangunan jembatan Sungai Bengawan Solo di Lawu. Sepanjang betul-betul dilaksanakan, kata dia, warga sangat antusias dan siap memberi dukungan dalam bentuk penyediaan lahan. “Jalur Lawu adalah yang paling dekat antara Nguter dan Bulu. Selain itu juga langsung mengarah ke kota kecamatan. Tidak heran banyak yang mendukung adanya jembatan di Desa Lawu,” papar Sumadi dijumpai terpisah di Kantor Desa Lawu, didampingi Kepala Urusan (Kaur) Keuangan, Suwandi, kemarin.

Dia menambahkan sebelum disosialisasikan kepada warga, pemerintah desa mendapat informasi dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) perihal program pembangunan jembatan di Lawu. Namun dia tidak menyebutkan secara pasti waktu pelaksanaan dan sumber serta besar biaya yang dibutuhkan. “Pemberitahuan kepada desa sekitar Mei (2012), langsung disosialisasikan. Warga mendukung dan malah sepakat melepas lahan tanpa ganti rugi, sebagian sudah teken,” ujarnya.

Sekretaris Desa (Sekdes) Lawu, Kismadi, menyatakan hal serupa. Dia menjelaskan pelebaran jalan menurut rencana tidak hanya dilakukan di Dukuh Brangkal, namun sampai di Desa Ngasinan. Seperti di Brangkal, Kismadi mendapat informasi warga Ngasinan juga mendukung pembangunan jembatan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif