SOLOPOS.COM - Umat Islam salat berjemaah bersama Bupati Sragen dalam perayaan Iduladha di Alun-alun Sragen, Kamis (29/6/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Ribuan warga mengikuti Salat Id di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen pada perayaan Hari Raya Iduladha, Kamis (29/6/2023). Salat Id tersebut menutup Jalan Raya Sukowati sehingga Satuan Lalu Lintas (Satlantas) dan Dinas Perhubungan (Dishub) menbuat rekayasa lalu lintas untuk mengalihkan arus kendaraan.

Arus dari arah timur dialihkan dari simpang empat Poltas Sragen ke utara masuk ring road utara. Sementara arus lalu lintas dari barat dialihkan di simpang empat terminal lama ke selatan menuju ke jalan ring road selatan. Salat Id itu dipimpin seorang imam dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sragen Ahmad Darussalam dan sebagai khatibnya Ketua Pengadilan Agama (PA) Sragen Lanjarto.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati turut serta dalam Salat Id itu. Ia bersama putri dan keponakannya duduk di saf perempuan pertama. Di depannya ada saf laki-laki yang dipenuhi para pejabat dan dipisahkan dengan sebuah pembatas. Di belakangnya ada saf warga yang memenuhi Jalan Raya Sukowati hingga sampai depan SMPN 2 Sragen.

Dalam kesempatan itu, Ketua PA Sragen Lanjarto dalam pidatonya menyampaikan fakta tentang kenakalan anak dan remaja pada zaman sekarang, seperti geng motor yang mengarah ke anarkhis, anak jalanan, pengemis, hingga anak baru gede (ABG) yang hamil di luar nikah.

Dia mengatakan semua itu menjadi problem anak-anak masa kini. Dia menyatakan harus diakui salah satu penyebab utamanya adalah pendidikan orang tua yang memanjakan, mengabaikan, dan menelantarkan anak-anak.

Lanjarto mengajak mengambil pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim dalam mendidik anak. Dia menyampaikan pertama, untuk mendapatkan anak yang saleh maka orang tua terlebih dulu menjadi contoh orang tua yang saleh bagi keluarga, bukan sekadar memberi makan dan mencukupi kebutuhan anak. Dia mengatakan Nabi Ibrahim memiliki anak Ismail, sebagai hamba yang saleh.

“Pelajaran kedua, jika ingin memiliki anak saleh maka bersungguh-sungguh meminta dan bercita-cita serta berdoa kepada Allah agar mendapatkan anak yang saleh. Dia menerangkan mungkin banyak yang sekadar mau memiliki anak saleh tetapi tidak sungguh-sungguh. Untuk mewujudkan anak saleh itu, dia menyampaikan orang tua harus konsisten mencari rezeki yang halal,” katanya.

Dalam pandangan Islam, Lanjarto menerangkan apa yang dikonsumsi tubuh akan berpengaruh pada perilaku. Oleh karenanya, kata dia, orang tua wajib memberi makanan yang halal bagi keluarga dari harta yang diperoleh secara halal. Bahkan memberi makan yang halal bagi keluarga itu, jelas dia, dinilai sebagai sedekah.

Selain itu, Lanjarto mengatakan langkah kedua menberikan kasih sayang pada anak tetapi tidak memanjakannya. Seiring dengan perkembangan teknologi, kata dia, anak jangan dijejali dengan ponsel karena bisa merenggangkan hubungan komunikasi antara anak dan orang tua. Dia mengatakan kasih sayang itu sesungguhnya menyelamatkan mereka dari api neraka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya