SOLOPOS.COM - Warga di RW 001 Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, menyulap tanah kas desa (TKD) yang mangkrak jadi lahan produktif untuk mendukung ketahanan pangan, Sabtu (12/3/2022). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Pemerintah Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Klaten menggelar lomba ketahanan pangan bagi warganya mulai Sabtu (12/3/2022). Warga diminta untuk memanfaatkan lahan mangkrak untuk jadi lahan produktif dengan menanaminya dengan tanaman pangan.

Pemerintah Desa Plawikan menyediakan hadiah berupa hewan ternak bagi pemenang. Lomba itu diikuti warga dari 29 RT di 12 RW. Setiap RT peserta lomba diwajibkan mengolah lahan mangkrak itu menjadi lahan bermanfaat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Perlombaan itu menjadi bentuk apresiasi Pemdes Plawikan kepada warga yang berhasil menyulap lahan mangkrak menjadi produktif. Pemanfaatan lahan itu untuk mendukung ketahanan pangan. Pemerintah mengalokasikan 20% dari dana desa untuk program ketahanan pangan ini. Di antaranya diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan benih sayuran dan sejumlah ternak dan ikan. Pemberian bantuan itu hanya stimulan.

Baca Juga: Anggaran Ketahanan Pangan Desa di Wonogiri Perkuat Sektor Pertanian

“Kami memanfaatkan lahan kas desa yang mangkrak untuk diolah jadi lahan produktif. Lokasinya di sebelah makam dengan luas 800 meter persegi. Kami manfaatkan untuk menanam sayuran, beternak, dan kolam ikan. Kami sudah melakukan hal ini sejak tahun 2018. Dengan cara seperti ini, lahan yang awalnya mangkrak menjadi produktif,” kata Ketua RW 001, Desa Plawikan, Siswanto, saat ditemui Solopos.com, Sabtu.

Hal senada dijelaskan Ketua RT 002/RW 004, Desa Plawikan, Heriyadi. Warganya bahu-membahu mengelola lahan mangkrak di kompleks rumah milik Supantini. Di lokasi tersebut, warga menanam aneka sayuran, beternak, dan budi daya ikan lele.

“Lahan di sini luasnya kurang lebih 100 meter persegi. Rumah dan lahan ini sudah kosong sejak lima tahun terakhir,” kata Heriyadi.

Kepala Desa (Kades) Plawikan, Lilik Ratnawati, mengatakan perlombaan ini dilakukan guna menyemangati warga dalam mendukung ketahanan pangan di era pandemi Covid-19. Penilaian perlombaan akan dilakukan hingga April 2022. Beberapa kriteria penilaianya, seperti volume kegiatan mendukung ketahanan pangan, gotong royong, dan pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Hebat! Kranggan Gulirkan Ketahanan Pangan hingga Bank Sampah Online

“Hal positif yang dirasakan warga saat ini, ibu-ibu di sini tak begitu berpengaruh terhadap kenaikan harga cabai di pasaran. Ibu-ibu sudah mencukupi sayuran dari hasil berkebun,” katanya.

Lilik mengatakan terdapat empat pilar ketahanan pangan yang harus ditindaklanjuti di tingkat desa. Pilar itu ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, pemanfaatan pangan, stabilitas tersedianya pangan. Sebelum mengelar perlombaan, Pemdes Plawikan telah memberikan bantuan stimulan berupa jenis sayuran dan ternak ayam di tiap-tiap RT.

“Dari lomba ini akan diambil juara I, II, dan III serta juara harapan I, II, dan III. Nantinya, setiap RT yang meraih juara di perlombaan akan diberikan hadiah berupa hewan ternak, seperti kambing, bebek, dan ayam. Harapan kami, setiap RT mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya