SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Solopos.com) – Meski terancam oleh tanah yang selalu ambles dan longsor, namun warga RT 1 Dukuh Sejeruk, Desa Musuk, Sambirejo, Sragen, tak mau diminta pindah begitu saja. Warga meminta tanah hak milik (HM) dan rumah sebagai syarat relokasi.

Penjelasan itu disampaikan Kepala Desa (Kades) Musuk, Suharno kepada Espos Jumat (1/7/2011). Menurut dia warga Sejeruk relatif tenang lantaran tak begitu khawatir terhadap kemungkinan longsor. “Retakan dan amblesnya tanah sudah terjadi delapan tahun terakhir sehingga masyarakat tenang-tenang saja. Mereka mau direlokasi bila disediakan lahan dan bangunan rumah oleh Pemkab Sragen,” katanya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Suharno menjelaskan secara geografis relokasi sangat mendesak bagi empat kepala keluarga (KK) yang rumahnya retak parah. Keempat rumah itu atas nama Paimin, 35, Sukardi, Mulyono dan Samidi. Selain itu relokasi juga mendesak bagi 15 KK yang tinggal di selatan jalan dukuh. Kondisi semakin memrihatinkan menyusul hujan tiga hari berturut-turut. Secara keseluruhan jumlah warga Sejeruk yang berada di kawasan rawan longsor mencapai 45 KK.
“Lokasinya perbukitan dengan kemiringan hingga 45 derajat. Bahaya bila hujan terus menerus seperti ini,” imbuh dia.

Secara terpisah Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, baru bisa sebatas mewanti-wanti warga Sejeruk supaya berhati-hati tinggal di area rawan longsor. Pasalnya untuk merelokasi 42 KK butuh perhitungan mendetail mengenai lokasi baru dan biaya yang dibutuhkan. Namun dia menargetkan keputusan perlu relokasi atau tidak sudah ada sebelum masuk musim penghujan tahun ini. “Untuk sementara saya minta warga berhati-hati dulu, utamakan keselamatan diri dan keluarga. Sebelum penghujan datang diusahakan sudah ada keputusan,” tegas dia.
Salah satu kendala relokasi yakni keterbatasan tanah kosong di Musuk. Salah satu opsi yang sedang disiapkan adalah memanfaatkan tanah kas desa. Namun untuk menuju ke sana perlu pembicaraan antara Kades, BPD dan tokoh masyarakat setempat.

Kepala Dinsos Sragen, Supriyatno, menerangkan pihaknya sudah memberikan bantuan Rp 500.000 dan puluhan sak beras kepada Paimin, warga yang dapur rumahnya ambruk awal pekan ini. Dinsos terus berkoordinasi dengan Satlak PB Sragen untuk memantau perkembangan di Sejeruk.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya