SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan diparkir di lahan yang dikelola karang taruna di Kampung Margorejo, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Minggu (5/3/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Karang taruna Kampung Margorejo, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo mengelola kantong parkir di Jl DI Panjaitan, sejak Masjid Raya Sheikh Zayed mulai dibuka umum pekan lalu. Di satu sisi, sejumlah warga mengeluhkan parkir kendaraan yang mengganggu fungsi jalan.

Pantauan Solopos.com, Minggu (5/3/2023), pukul 09.00 WIB kondisi lahan parkir yang dikelola Karang taruna Kampung Margorejo masih lengang. Kondisi kantong parkir hanya berupa tanah uruk.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Lahan itu merupakan lahan kosong milik salah satu rumah sakit. Warga meratakan lahan dengan membagi dua area parkir mobil serta area parkir sepeda motor. Mereka memasang keterangan parkir untuk Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Pengunjung yang memarkirkan kendaraan di Kampung Margorejo harus berjalan kaki menuju Masjid Raya Sheikh Zayed sekitar 200 meter. Sementara kondisi Jl A Yani, Solo digunakan parkir bus.

Salah satu warga setempat yang juga mengelola parkir, Wawan, menjelaskan karang taruna setempat menyewa lahan untuk dijadikan lahan parkir. Dia tidak tahu berapa nilai sewa untuk dijadikan kantong parkir mulai pekan lalu.

“Ini bisa untuk menampung 50-an mobil. Yang mengelola karang taruna. Yang muda-muda, tapi yang sepuh mau ikut boleh,” kata dia.

Dia mengatakan kondisi parkir penuh kendaraan sejak pagi sampai pukul 21.00 WIB. Sejumlah pengunjung dengan bus telah tiba Sabtu (4/3/2023) pukul 07.00 WIB. “Pengunjung dari luar kota. Dari Bandung, Surabaya ada,” ungkap dia.

Wawan mengatakan warga setempat belum mematok harga parkir sebab karcis parkir belum jadi. Kemungkinan nantinya tarif parkir untuk sepeda motor Rp2.000 sampai Rp3.000, mobil Rp10.000, bus besar Rp50.000.

Adapun kantong parkir yang dikelola Wawan itu digunakan pengunjung apabila ruang parkir di dekat Masjid Raya Sheikh Zayed sudah penuh. Wawan mengatakan sejumlah kendaraan yang biasa parkir di kantong parkir yang dikelola warga di barat rel pindah ke Kampung  Margorejo.

“Di sana kan Viaduk Gilingan ditutup. Mungkin sebagian parkir ke sini,” ujar dia.

Salah satu pengguna jasa parkir, Is, 35 mengatakan kantong parkir yang dikelola warga itu menjadi solusi minimnya kantong parkir di sekitar Masjid Raya Sheikh Zayed yang minim. Kondisi lahan parkir yang minim bikin macet terlebih adanya penutupan Viaduk Gilingan.

“Yang penting tarifnya sesuai aturan. Jangan sampai tarifnya tidak wajar yang membuat citra negatif Kota Solo,” ujar dia.

Sementara itu, sejumlah warga membuat aduan melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengenai masalah parkir di sekitar Masjid Raya Sheikh Zayed. Salah satunya Wawan Sulistyo yang meminta Gibran untuk mengatur parkir kendaraan di kawasan Ngemplak.

“Mbok tolong parkiran Ngemplak diatur yang mau ke Masjid. Depan rumah dibuat parkir,” tulis dia.

Warga lainnya, Firdaus Sanjaya, melaporkan sepanjang Jl Tentara Pelajar, Solo digunakan parkir bus. Kondisi itu membuat Jl Tentara Pelajar tidak bisa digunakan untuk melaju dua arah.

“Parkirnya sudah di sisi kanan kiri jalan dan menutupi akses masuk ke rumah warga. Mohon bantuannya Mas Wali,” tulisnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya