SOLOPOS.COM - Gedung pelayanan dan kantor Kelurahan Sondakan di bekas Makam Jongke, Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat (25/8/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kelurahan Sondakan akhirnya memiliki kantor baru setelah menanti selama 13 tahun di bekas Makam Jongke, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo. Konsep bangunan adalah kolonial.

Pantauan Solopos.com, Jumat (25/8/2023), gedung kantor bisa diakses orang berkebutuhan khusus, terdapat ruang laktasi, aula, front office, ruang lurah, dan ruang kepala seksi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Halaman parkir lebih luas dibandingkan kantor sebelumnya yang minim lahan parkir. Pohon beringin Jongke tetap dipertahankan menjadi ikon kelurahan di lahan seluas 2.600 meter persegi tersebut.

Lurah Sondakan Prasetyo Utomo menjelaskan konsep bangunan adalah kolonial karena wilayahnya merupakan salah satu kawasan heritage di Kota Solo, yakni Pajang, Sondakan, Laweyan, Bumi.

“Ini wilayah heritage, ada Solia, rumah juragan batik banyak, dan Pasar Jongke yang sedang dibangun konsepnya sama. Akhirnya di sini menyesuaikan itu dibuat seperti kolonial. Ada relung dan pilar,” kata dia.

Menurut dia, pembangunan kantor Kelurahan Sondakan bersumber dari APBD Kota Solo dengan pagu anggaran pembangunan Rp8 miliar. Namun, ada rasionalisasi menjadi Rp5,3 miliar. Pembangunan berikutnya adalah gedung pertemuan.

“Kami minta ijol ke Mas Wali lalu diberikan kesempatan itu dengan sumber lain yakni hibah dana dari Uni Emirat Arab. Minta Rp2,7 miliar diberikan Rp2,9 miliar,” papar dia.

Utomo mengatakan lahan yang dibangun gedung pelayanan itu merupakan bekas Makam Jongke. Pembangunan diawali dengan memindahkan 700 sampai 800 badan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola Pemkot Solo pada 2021.

Menurut dia, usulan gedung pelayanan Kelurahan Sondakan sudah disampaikan pada Musyawarah perencanaan pembangunan kelurahan (Musrenbangkel) sejak 2010 atau 13 tahun lalu. Wali Kota Solo waktu itu adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Realisasi pembangunan dilakukan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Sementara itu, gedung Kelurahan Sondakan yang lama di Jl. K.H Samanhudi No.75, akan digunakan berbagai kegiatan masyarakat, antara lain latihan karate, keroncong, menari. Terdapat Museum Samanhudi di belakang pendapa Kelurahan Sondakan.

“Separuh lagi yang di sebelah barat untuk PAUD. Tempat PAUD di Jl Agus Salim, Solo, kita pindah ke sana karena tidak memungkinkan, terlalu ramai untuk anak-anak,” papar dia.

Warga RT 001 RW 007 Kelurahan Sondakan, Moch. Syafrudin, berharap gedung baru itu bisa membawa manfaat kepada warga Sondakan. Warga kerap kesulitan mendapatkan ruang parkir di kantor Kelurahan Sondakan sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya