Soloraya
Selasa, 14 Maret 2023 - 10:20 WIB

Warga Sragen dan Pantura Protes Jalan Rusak, Gubernur Ganjar Pranowo: Sangar!

Tri Rahayu  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo melihat-lihat produk ekonomi kreatif warga Sragen saat berada di stan UMKM di Gedung SMS Sragen, Senin (13/3/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah pusat menggelontor anggaran senilai Rp1,1 triliun kepada Jateng untuk membereskan jalan rusak di wilayah setempat. Hal itu termasuk perbaikan jalan rusak yang sering dikeluhkan warga Sragen.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan protes warga Sragen terhadap jalan rusak sama yang dilakukan di pantura. Hal itu dinilai serem dan sangar.

Advertisement

“Infrastruktur, Jateng dapat Rp1,1 triliun untuk membereskan infrastruktur di Jateng. Saya sebelumnya keliling, melihat jalan yang diprotes. Mereka [warga] lapor langsung, yang di Pantura serem, sangar. Di Sragen ho oh [sama]. Di Sragen pengerjaannya sudah dilakukan,” ujar Gubernur Ganjar Pranowo saat pengarahan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Subosukawonosraten di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen, Senin (13/3/2023).

Ganjar mengakui bila kondisi jalan milik provinsi remuk. Dia berharap ada pergeseran anggaran dan bila perlu APBD Perubahan Jateng dimajukan.

Advertisement

Ganjar mengakui bila kondisi jalan milik provinsi remuk. Dia berharap ada pergeseran anggaran dan bila perlu APBD Perubahan Jateng dimajukan.

Dia mengatakan kebijakan itu soal komitmen politik kalau diamini bisa saja terjadi, terutama pergeseran dari aspirasi DPRD. Sejumlah ruas jalan provinsi yang dikerjakan 2023 ini, ada ruas Jalan Ngrampal-Galeh senilai Rp9,9 miliar, Jembatan Ganefo Rp12 miliar, ruas Jalan Sragen-Jamus Rp10 miliar, lalu ruas jalan Solo-Gemolong-Geyer Rp108,5 miliar tetapi kontraknya Rp97 miliaran.

“Rp1,1 triliun itu bantuan dari pusat untuk penanganan seluruh infrastruktur di Jateng. Soloraya, terutama Sragen yang banyak protesnya. Paket Ngrampal-Galeh itu dari DAK [dana alokasi khusus] dan ruas Solo-Gemolong-Geyer itu lewat alokasi Inpres. Ada juga alokasi untuk Jalan Lasem-Sale di Rembang Rp17 miliar dan ruas Semarang-Godong-Purwodadi Rp88 miliar. Ini ruas penting yang perlu dikejar,” kata Ganjar saat ditemui wartawan seusai Musrenbangwil.

Advertisement

“Tadi [Senin], saya ke Gemolong, jalannya sudah dikerjakan. Yang belum dikerjakan supaya ditambal sehingga keselamatan rakyat betul-betul dijaga,” katanya.

Ganjar juga menyinggung potensi kemacetan di Solo yang tidak lama lagi. Dia menyampaikan Soloraya itu penting ada jalan yang menghubungkan Soloraya.

“Prediksinya nggak lama lama macetnya stuck. Perbedaan pendapat itu dengan ngobrol. Rakyat maunya jalan lingkar, enggak usah bayar. Saya setuju sesuai usulan rakyat,” jelas Ganjar.

Advertisement

Dia mengatakan kalau dihitung kemacetan Solo itu dahsyat sehingga aksesibilitasnya memutar. Dia sudah sampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dan ke Presiden.

“Kita [pemerintah] mendesain bersama untuk 10 tahun seperti apa,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif