Soloraya
Jumat, 5 Mei 2017 - 11:10 WIB

Warga Sragen Gotong Royong Perbaiki Rumah Janda Berusia 107 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah yang sedang dibangun warga Kalijambe, Sragen, untuk janda berusia 107 tahun, Kamis (4/5/2017). (Istimewa)

Warga Kalijambe, Sragen, bergotong royong memperbaiki rumah seorang janda berusia 107 tahun.

Solopos.com, SRAGEN — Warga Dusun/Desa Ngebung, RT 004, Kecamatan Kalijambe, bergotong royong membangun kembali rumah Mbah Ikem, 107, yang ambruk pada 15 April lalu.

Advertisement

Kasi Trantib Kecamatan Kalijambe Agus Subagyo menjelaskan ambruknya rumah Mbah Ikem mengundang keprihatinan banyak pihak. Menurutnya, sejumlah donatur sudah menyumbangkan dana untuk memperbaiki rumah Mbah Ikem.

Warga sekitar juga menggalang dana untuk memperbaiki rumah itu. Mereka menyumbangkan tenaga untuk membangun kembali rumah janda tersebut.

“Total dana yang terkumpul mencapai Rp25 juta. Rumah yang dibangun kali ini tidak berbentuk joglo seperti sebelumnya. Rumah Mbah Ikem kali ini dibangun berdinding batako. Rumah baru Mbah Ikem ini layak huni,” terang Agus Subagyo kepada Solopos.com, Kamis (4/5/2017).

Advertisement

Hingga Kamis, proses pembangunan rumah baru Mbah Ikem baru mencapai 60%. Dinding rumah berukuran panjang 6 meter dan lebar 5 meter. Bagian atap rumah belum dibangun, pun demikian dengan lantainya.

“Kami berharap rumah itu nanti bisa bermanfaat bagi Mbah Ikem dalam mengarungi sisa hidupnya. Mbah Ikem termasuk manusia langka karena bisa hidup di atas usia 100 tahun. Jadi, sudah sewajarnya Mbah Ikem mendapatkan rumah yang nyaman untuk menikmati sisa hidupnya,” papar Agus.

Rumah Mbah Ikem ambruk karena lapuk dimakan usia. Ambruknya rumah joglo itu bermula dari lapuknya tiang penyangga bangunan. Ambruknya bangunan rumah itu sempat melukai anak perempuan Mbah Ikem, Witri.

Advertisement

Camat Kalijambe, Muh. Yusdi Toyib, menyampaikan peristiwa nahas itu bermula saat Mbak Ikem dan Witri berbincang di teras rumah. Ketika asyik berbincang itulah, ujar dia, ada suara kayu yang patah sehingga bangunan rumah mulai miring.

“Mereka berlari ke halaman. Mbah Ikem bisa selamat tetapi anaknya malah tertimpa kayu usuk. Beruntung anaknya Mbak Ikem, Witri, hanya luka ringan sehingga tidak sampai dibawa ke rumah sakit,” ujar Toyib, sapaan akrabnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif