Soloraya
Rabu, 15 September 2021 - 17:33 WIB

Warga Tanjung Klaten Soroti Jalan Cor Beton Mbledos Padahal Baru Selesai Dibangun

Ponco Suseno  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jalan desa di Tanjung, Juwiring, Klaten, Rabu (15/9/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Warga Tanjung, Kecamatan Juwiring, Klaten, menyoroti hasil betonisasi jalan yang sudah mbledos padahal baru saja dikerjakan sekitar beberapa waktu lalu. Kualitas jalan yang sudah dicor tersebut dinilai di bawah standar sehingga kricak atau batu kecil terlihat dari atas jalan dan kondisi jalan cenderung bergelombang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, jalan yang dibeton tersebut berada di RT 003/RW 004 Tanjung, Juwiring. Jalan sepanjang 350 meter itu menghubungkan Desa Tanjung (Juwiring)-Desa Bolopleret (Juwiring). Anggaran betonisasi senilai Rp118 juta.

Advertisement

“Pengerjaan jalan itu memakai anggaran tahun ini. Kondisi sekarang sudah mbledos. Kricaknya sudah pada keluar. Padahal kan baru satu bulan,” kata salah seorang warga Tanjung, Kecamatan Juwiring, yang enggan disebutkan namanya, kepada Solopos.com, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Berkursi Roda, Warga Lansia di Bolopleret Klaten Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19

Advertisement

Baca juga: Berkursi Roda, Warga Lansia di Bolopleret Klaten Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19

Hal senada dijelaskan salah seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tanjung, Agus Sunanto. Pembangunan jalan desa yang berbatasan dengan Desa Bolopleret tak pernah dikoordinasikan dengan BPD. Di sisi lain, kualitas betonisasi dinilai di bawah standar karena sudah muncul kerusakan.

“Warga pada komplain. Jalannya enggak bagus. Sudah bergelombang dan muncul kerikilnya. Di samping itu, sudah mulai retak dan banyak pasirnya. Padahal, itu satu paket dengan pembangunan jalan di depan kantor desa. Saya sendiri sebagai anggota BPD enggak tahu detail anggarannya. Prasasti proyek pun enggak ada di sana setelah rampung dikerjakan. Kalau seperti ini, masyarakat jadi berspekulasi. Mengko gek-gek. Besok saat rapat dengan kades, akan saya sampaikan keluhan warga ini,” katanya.

Advertisement

Baca juga: Disokong Belasan Donatur, Warung Makan Gratis di Kalikotes Klaten Eksis Saat Pandemi

“Sebenarnya saat awal, kami sudah merencanakan pembangunan talut terlebih dahulu. Tapi, warga langsung menginginkan perbaikan jalan [betonisasi]. Saya juga sudah sharing dengan pak RW. Akhirnya, dilakukan pengerjaan itu. Pengerjaan jalan itu sekitar Lebaran kemarin. Saat pengerjaan, Jaya Mix hanya menurunkan material. Sedangkan yang meratakan, ya warga sendiri,” katanya.

Sumento mengatakan betonisasi jalan di RW 004 menjadi satu paket dengan jalan di depan kantor desa. Meski satu paket, grade pembangunan kedua jalan itu dinilai berbeda.

Advertisement

“Kalau jalan di depan kantor desa itu grade-nya K250 dengan ketebalan 20 cm. Sedangkan jalan di RW 004 grade K225 dengan ketebalan 10 cm. Jadi, hasilnya memang lain. Jika secara anggaran, pengerjaan jalan di RW 004 sudah benar. Di awal, kami sudah sampaikan mestinya tahapannya talut diperbaiki dulu, baru jalan. Tapi kan warga minta langsung perbaikan jalan,” katanya.

Baca juga: Siasat Pandai Besi Segaran Delanggu Beralih ke Mesin Tempa Gegara Minim Tenaga Kerja

Disinggung tentang prasasti pengerjaan jalan yang tidak ada di lokasi proyek, Sumento mengatakan hal itu sudah dipasang setelah pengerjaan rampung. Seiring berjalannya waktu, papan tersebut tiba-tiba tidak ada.

Advertisement

“Kalau memang ada yang memojokkan saya, ya monggo. Saya sendiri tak pernah bawa uang proyek. Ini tumpah darah saya, kelahiran saya. Saya ingin mbangun desa ini sebaik-baiknya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif