Soloraya
Kamis, 16 Agustus 2018 - 07:00 WIB

Warga Tawangmangu Karanganyar Mulai Waspada Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KARANGANYAR</strong> — Masyarakat di wilayah Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, tetap mewaspadai ancaman <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20161003/494/758018/longsor-karanganyar-retakan-tanah-baru-muncul-di-wonorejo-jatiyoso" title="LONGSOR KARANGANYAR : Retakan Tanah Baru Muncul di Wonorejo Jatiyoso">longsor</a> meski saat ini masih musim kemarau. Ancaman longsor mulai diwaspadai terutama pada awal-awal memasuki musim penghujan, sekitar September mendatang.</p><p>Tanah yang lama dalam kondisi kering biasanya rapuh dan merekah sehingga ketika diguyur air hujan sangat mudah longsor.</p><p>Berdasarkan data yang dihimpun <em>Solopos.com</em>, terdapat enam daerah di Tawangmangu yang <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20161130/494/773107/kerahkan-anjing-pelacak-pencarian-korban-longsor-karanganyar-belum-buahkan-hasil" title="Kerahkan Anjing Pelacak, Pencarian Korban Longsor Karanganyar Belum Buahkan Hasil">rawan longsor</a>. Masing-masing daerah itu, yakni Tengklik, Blumbang, Nglebak, Gondosuli, Sepanjang, dan Bandardawung.</p><p>&ldquo;Secara geografis, lokasi Tawangmangu ini kan berada di dataran tinggi [tanahnya dikenal mudah bergerak]. Tapi, enam daerah itu yang rawan longsor. Kami terus memantau kondisi di masing-masing daerah itu meski ancaman di musim kemarau tak seperti saat berlangsung musim penghujan yang diprediksi September atau Oktober mendatang,&rdquo; kata Camat Tawangmangu, Rusdiyanto, kepada <em>Solopos.com</em>, Rabu (15/8/2018).</p><p>Rusdiyanto mengatakan pemantauan ancaman longsor dipusatkan di Posko Induk Tawangmangu di kompleks Kantor Kecamatan Tawangmangu. Posko tersebut menjadi pusat informasi bagi sukarelawan yang tersebar di seluruh daerah di Tawangmangu.</p><p>&ldquo;Di setiap desa sudah ada sukarelawan. Mereka tiap hari memberi informasi terkait perkembangan terkini terkait kondisi di daerah masing-masing [di Tawangmangu terdapat 10 desa/kelurahan]. Pantauan sukarelawan saat ini tetap difokuskan pada ancaman tanah <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20160215/494/691257/longsor-karanganyar-dampak-longsor-beruk-warga-berjalan-2-jam-sambil-gendong-hasil-bumi" title="LONGSOR KARANGANYAR : Dampak Longsor Beruk, Warga Berjalan 2 Jam Sambil Gendong Hasil Bumi">longsor</a>,&rdquo; katanya.</p><p>Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Bambang Djatmiko, menginstruksikan ke sejumlah sukarelawan di Bumi Intanpari guna memantau daerah minim air. Hal itu terutama di Karanganyar bagian selatan dan Gondangrejo.</p><p>&ldquo;Sampai sekarang belum ada daerah di Karanganyar yang terdampak musim kemarau [kekurangan air bersih],&rdquo; katanya.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif