Soloraya
Senin, 30 Maret 2020 - 14:24 WIB

Warga Tegalarum Karanganyar Lockdown Kampung hingga April 2020

Sri Sumi Handayani  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Tegalarum, RT 001, Kelurahan Cangakan, Kecamatan Karanganyar menutup jalan utama masuk ke kampung pada Minggu (29/3/2020). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR – Warga di sejumlah kampung di Karanganyar berinisiatif melakukan lockdown mandiri. Mereka menutup jalan kampung untuk membatasi akses orang dari luar kampung.

Lockdown lokal itu salah satunya dilakukan warga Kampung Tegalarum RT 001/RW 013, Kelurahan Cangakan, Kecamatan Karanganyar. Warga RT 001 sepakat menutup jalan utama masuk kampung pada Minggu (29/3/2020). Rencananya jalan utama akan ditutup hingga Jumat (3/4/2020).

Advertisement

Tenang! Masyarakat Jateng Bakal Dapat Bantuan Selama Darurat Corona

Ketua RT 001, Winarno, menyampaikan keputusan menutup jalan utama masuk kampung mempertimbangkan kondisi persebaran Covid-19. Dia mendengar sejumlah pemudik dari Jakarta pulang ke Karanganyar.

Advertisement

Ketua RT 001, Winarno, menyampaikan keputusan menutup jalan utama masuk kampung mempertimbangkan kondisi persebaran Covid-19. Dia mendengar sejumlah pemudik dari Jakarta pulang ke Karanganyar.

Oleh karena itu warga Kampung Tegalarum, Karanganyar, sepakat me-lockdown dengan menutup jalan utama menuju permukiman warga RT 001. Hal itu dilakukn guna membatasi akses orang dari luar kampung.

"Penutupan ini hasil rapat warga khusus di jalan tengah [RT 001]. Kami sudah menyemprot rumah warga dan jalan kampung RT 001 dengan disinfektan. Kami waspada dan mengantisipasi,” terang Winarno saat dihubungi Solopos.com.

Advertisement

Blokade Jalan Utama

Meski demikian Winarno mengatakan hanya jalan utama yang ditutup. Sementara jalur lain masuk ke kampung itu tetap dibuka. Lockdown ala warga Kampung Tegalarum Karanganyar itu merupakan upaya mengkarantina diri.

“Kami hanya menutup jalan utama ke RT 001. Jalan lain masih dibuka. Ada tiga jalur masuk ke sini. Ini upaya kami mengisolasi diri agar warga luar tidak keluar masuk. Kami tutup dengan bambu dan banner bekas 17-an," sambung Winarno.

Jenazah Anak Klaten Terjun ke Sungai Bengawan Solo Ditemukan di Jembatan Sari Sragen

Advertisement

Winarno menyampaikan total warga RT 001 ada 50 keluarga atau sekitar 200 jiwa. Sejumlah warga merantau atau bekerja di kapal. Tetapi hingga Minggu, warga yang merantau belum pulang.

Dia mengimbau warga yang merantau memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan untuk memastikan dalam kondisi sehat.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya sejumlah warga di Soloraya mulai melakukan lockdown kampung secara mandiri. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi persebaran virus corona yang kian meluas.

Advertisement

Waspada Corona, Lockdown di Rutan Solo Diperpanjang

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif