Warga Terdampak Pencemaran PT RUM akan Gelar Festival Bengawan Solo Besok

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah menetapkan Hari Sungai Nasional diperingati setiap 27 Juli berdasarkan PP No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai. Peringatan Hari Sungai Nasional diharapkan dapat berkontribusi dalam proses penyembuhan dan pemulihan bagi sungai-sungai yang telah mengalami kerusakan dan tercemar.

Untuk memperingati Hari Sungai Nasional tersebut warga yang terdampak pencemaran PT RUM yang tergabung dalam Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) Sukoharjo akan menggelar Festival Sungai Bengawan Solo 2023. Dalam melaksanakan kegiatan yang akan digelar selama tiga hari berturut-turut mulai 29-31 Juli tersebut, GPL berkolaborasi dengan Jaringan Advokasi Sukoharjo Melawan Bau Busuk.

Berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com, Kamis (27/7/2023), festival ini akan menghadirkan beragam kegiatan, antara lain:

1. “Titir Bareng Melawan Pencemar Lingkungan” – Aksi solidaritas dalam melawan pencemaran lingkungan.
2. “Kirab Budaya ‘Njogo Kali, Njogo Bumi” – Upacara kirab budaya untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya sungai dan tanah.
3. “Slametan Hari Sungai Nasional” – Acara perayaan yang diisi dengan doa bersama dan berbagi makanan.
4. “Rembug Sedulur Seperjuangan” – Diskusi dan dialog untuk mencari solusi bersama dalam perjuangan lingkungan.
5. “Nobar Film” – Nonton bareng film-film terkait lingkungan dan pencemaran.
6. “Susur Pipa PT RUM Perusak Lingkungan di Sungai Gupit-Sungai Bengawan Solo” – Eksplorasi jejak kerusakan yang disebabkan oleh PT RUM di sepanjang sungai.
7. “Kuliah Bersama Rakyat” – Pembelajaran bersama dari ahli lingkungan dan akademisi.
8. “Pameran Lukisan” – Pameran seni lukis dengan tema lingkungan.
9. “Workshop Wayang Kardus, Sablon, Cukil Kayu” – Kreativitas dalam membuat wayang dari bahan daur ulang.
10. “Diskusi Publik” – Diskusi terbuka untuk menggali ide dan rekomendasi bagi pelestarian sungai.
11. “Panggung Ekspresi dan Kesenian” – Panggung untuk menampilkan beragam ekspresi seni yang berkaitan dengan isu lingkungan.

Festival ini akan diselenggarakan di Posko Warga Terdampak Pencemaran PT RUM, Dusun Ngrapah, Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Event ini terbuka untuk semua orang.

Seluruh warga terdampak pencemaran PT RUM, serta komunitas dari berbagai daerah, termasuk mahasiswa dari Soloraya-Semarang, akademisi dari kampus-kampus di Soloraya, seniman, musisi, dan jaringan advokasi baik dari tingkat lokal maupun nasional, diharapkan dapat hadir dan berpartisipasi dalam festival ini.

GPL Sukoharjo berharap melalui Festival Sungai Bengawan Solo 2023 ini, pencemaran dan kerusakan lingkungan di Sungai Gupit hingga Sungai Bengawan Solo dapat segera teratasi. Saat ini, kedua sungai tersebut mengalami kerusakan serius akibat pencemaran dan kerusakan pada Daerah Aliran Sungai (DAS), yang sebagian disebabkan oleh PT Rayon Utama Makmur (PT RUM) di Kabupaten Sukoharjo.

“PT RUM tidak hanya menyebabkan bau busuk yang mengganggu masyarakat sekitar, tetapi juga melakukan pencemaran dan merusak sungai. Limbah cair dari PT RUM dibuang melalui pipa-pipa besar yang terletak di atas sungai Gupit sampai ke Sungai Bengawan Solo. Praktik ini menyebabkan banjir, tanah longsor, serta mencemari sungai Gupit hingga ke Sungai Bengawan Solo dengan limbah cair yang berwarna keruh dan berbau busuk,” ujar Tomo dari GPL dalam rilisnya.

Dalam momen peringatan Hari Sungai Nasional 2023, GPL Sukoharjo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan bersama-sama merawat serta menjaga sungai dari perusakan dan pencemaran lingkungan. Melalui kolaborasi dan kesadaran bersama, diharapkan sungai-sungai ini dapat pulih dan menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan bagi generasi masa depan.

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif