Soloraya
Sabtu, 3 April 2021 - 15:15 WIB

Warga Tulung Klaten yang Ditangkap Densus 88 Dikenal Sebagai Pendakwah

Ponco Suseno  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lokasi penangkapan salah seorang warga di Bono, Tulung, yakni SH oleh Tim Densus Antiteror Mabes Polri, Jumat (2/4/2021) pagi. Foto diambil, Sabtu (3/4/2021). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Warga Gading Wetan, Desa Bono, Kecamatan Tulung, Klaten, berinisial SH, 51, ditangkap tim Densus 88 Antiteror. Dia ditaangkap seusai menjalnkan salat subuh berjemaah di Masjid Sajidin di desa setempat, Jumat (2/4/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, SH dikenal sebagai sosok pendakwah yang baik dan pintar. Dia sempat menempuh kuliah di Jogja sebelum akhirnya merantau ke Padang.

Advertisement

Pria kelahiran Klaten, 8 Januari 1971 itu pulang ke rumahnya dan menetap di sana selama dua tahun terakhir.

Baca juga: Terduga Teroris Klaten Tinggalkan Suami Demi Jadi Istri Ketiga Abu Hamzah

Di rumahnya, SH mendirikan Tempat Pendidikan Quran (TPQ). Selain SH, TPQ itu dikelola istri dan anak-anaknya. Di samping itu, SH juga berencana mendirikan pondok pesantren di atas lahan 600 meter persegi di Bono.

Advertisement

"Sehari-hari, yang bersangkutan menjadi pendakwah. Orangnya baik. Saya pribadi enggak curiga sama sekali. Kasus Pak SH apa, saya juga kurang tahu pasti," kata Kepala Desa (Kades) Bono, Kecamatan Tulung, Bakdiyono, saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (3/4/2021).

Hal senada dijelaskan Sekretaris Desa (Sekdes) Bono, Jiyono, 51. SH dan Jiyono berteman saat SD.

Baca  juga: Warga Tulung Klaten Ditangkap Densus 88 Setelah Salat Subuh di Masjid

Advertisement

Saya dan Pak SH sempat duduk di bangku SDN 1 Bono. Waktu itu, Pak SH sering dapat juara kelas. Dia pernah peringkat I. Sedangkan saya peringkat II. Dia orangnya pintar. Kalau secara pergaulan, yang bersangkutan baik. Tak ada yang mencurigakan. Sedianya, Pak SH ingin mendirikan pondok pesantren di sini. Di sini sudah mendirikan Yayasan Tunas Harapan Klaten yang berdiri 2019. Kalau TPQ-nya Pak SH sudah ada 100-an anak yang belajar di sana," katanya.

SH memiliki dua istri. Dari istri pertama memiliki sembilan anak. Sedangkan istri kedua memiliki tiga anak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif