Soloraya
Rabu, 11 Januari 2023 - 20:09 WIB

Warga Wonogiri Positif Antraks di Gunungkidul, Pemkab: Hati-Hati Beli Ternak!

Muhammad Diky Praditia  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembakaran daging sapi yang terjangkit antraks. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, WONOGIRI — RYN, 42, warga asal Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri dinyatakan positif terkena penyakit antraks di Gunungkidul. Hal itu diketahui setelah yang bersangkutan memeriksakan diri di Puskesmas II Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul pada Desember 2022 lalu.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dislapernak) Wonogiri, Sutardi, membenarkan seorang warga asal Eromoko, Wonogiri positif antraks di Gunungkidul. Warga tersebut masih kerap pulang ke Wonogiri.

Advertisement

Tetapi, RYN, sudah tidak berdomisili di Eromoko, melainkan di Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Dislapernak Wonogiri sudah memeriksa hewan ternak di Eromoko, termasuk ternak milik RYN.

Hasilnya, selama dua bulan terakhir tidak ada hewan ternak yang mati mendadak karena dicurigai terkena antraks. Begitu juga di seluruh wilayah di Wonogiri belum ada penemuan hewan ternak yang positif antraks.

Dislapernak sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Wonogiri. Informasi yang dia dapatkan, tidak ada warga di lingkungan RYN berasal yang memiliki gejala penyakit antraks.

Advertisement

“Sampai saat ini belum diketahui yang bersangkutan terkena antraks dari mana. Kami belum tahu apakah dia terkena di Wonogiri atau Gunungkidul. Yang jelas, sampai saat ini di Wonogiri belum ditemukan hewan ternak yang positif antraks,” kata Sutardi kepada Solopos.com, Rabu (11/1/2023) malam, .

Dia mengimbau warga Wonogiri hati-hati saat membeli hewan ternak. Sebagai informasi, antraks merupakan penyakit yang menular ke manusia bersumber dari binatang (zoonosis) karena bakteri.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan, antraks merupakan penyakit yang bersumber binatang atau zoonosis. Penyakit ini disebabkan bakteri Bacillus anthracis bersifat akut dan dapat menimbulkan kematian. Terutama menyerang hewan pemamah biak dan dapat menyerang hewan mamalia lainnya, termasuk manusia.

Advertisement

Penularan pada hewan diawali dari tanah yang berspora Bacillus Anthracis, kemudian melalui luka kulit, terhirup pernapasan, atau termakan bersama pakan/minum sehingga masuk ke dalam tubuh hewan.

Sedangkan pada manusia, ditularkan melalui kontak antara kulit dengan hewan atau produk hewan yang mengandung spora antraks, mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi tanpa dimasak dengan sempurna, atau spora antraks dari kulit dan bulu hewan yang terinfeksi bakteri terhirup ke dalam saluran pernapasan. Tidak ada penularan antraks dari manusia ke manusia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif