SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)--Entah apa yang ada dalam pikiran Tino, 75, warga Desa Selorejo, Kecamatan Girimarto sehingga nekat melakukan aksi bunuh diri di bulan Ramadan. Sekitar pukul 03.00 WIB, Senin (16/8), petani tersebut ditemukan salah satu anaknya telah tewas gantung diri menggunakan tali plastik di kamar mandi.

Aksi ini menambah panjang deretan pelaku bunuh diri dengan cara menggantung di Wonogiri. Kepala Desa Selorejo, Girimarto, Parman, saat dihubungi Espos, Selasa (17/8) mengaku tidak bisa memastikan apa yang menyebabkan Tino melakukan aksi nekat tersebut. Meski sudah lanjut usia, Tino dikenal cukup sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit menahun. Namun, berdasarkan keterangan pihak keluarga, beberapa hari sebelum gantung diri, Tino berpamitan dan pergi dari rumah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Hal itu sempat membuat keluarganya panik. Tapi tiga hari kemudian, dia pulang dan hanya berselang tiga hari setelah itu, tepat saat sahur, tubuhnya ditemukan tergantung di kamar mandi,” ungkap Parman.

Dia menambahkan sebelum gantung diri, Tino juga sempat berpesan kepada anak-anaknya agar merawat alat-alat pertanian dan hewan ternaknya. Rupanya itu adalah pesan terakhir sebelum Tino pergi menyusul isterinya yang sudah meninggal terlebih dahulu beberapa waktu sebelumnya.

Sementara itu, Camat Girimarto, Endrijo Rahardjo, dalam laporannya kepada Bupati, mengatakan begitu mendengar kabar tersebut Muspika langsung terjun melakukan pemeriksaan. Hasilnya, kematian Tino murni karena bunuh diri.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya