SOLOPOS.COM - Dua gadis berfoto di kawasan bunga tabebuya berguguran kawasan Terminal Ir Soekarno Klaten, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Selasa (5/10/2021). (Solopos.com/ Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Ada suasana berbeda di kawasan Terminal Ir. Soekarno, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah beberapa pekan terakhir. Bunga-bunga berguguran mengelilingi kawasan terminal yang membuat suasana terminal kian syahdu.

Bunga warna-warni yang berguguran itu merupakan bunga dari tanaman tabebuya. Ada 100-an pohon yang ditanam di berbagai lokasi seperti kawasan jalur lingkar, halaman depan terminal, hingga depan musala. Tak sedikit orang yang berdatangan untuk sekadar berfoto dan menikmati indahnya bunga-bunga berguguran di terminal.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seperti Yohana, 16, dan Hana, 15, dua gadis asal Desa Pesu, Kecamatan Wedi, yang menjelajahi kawasan tempat bunga-bunga tabebuya berguguran. Mereka menyebut suasana kawasan tersebut selayaknya bunga sakura bermekaran dan berguguran saat musim semi dan gugur di Korea Selatan dan Jepang. “Bunganya indah dan tempatnya bagus,” kata Hana.

Baca Juga: Objek Wisata Tutup, Karyawan BUM Desa Pluneng Klaten Tersisa 23 Orang

Hal senada diungkapkan Yohana. Dia mengatakan kerap berkunjung ke terminal sejak terminal tersebut rampung dibangun. Kedatangannya untuk sekadar menikmati suasana terminal yang kini dipenuhi dengan mural dengan berbagai tema.

“Suasana terminal yang saat ini lebih nyaman. Apalagi ada bunga ini rasanya senang,” kata Yohana.

Koordinator Terminal Tipe A Ir. Soekarno Klaten, Marjono, mengatakan puluhan tanaman tabebuya  sudah ditanam di kawasan terminal sejak 2015 lalu seiring rampungnya proyek pembangunan terminal. Tanaman itu menyebar ke beberapa lokasi di terminal seperti di depan musala, halaman depan terminal, taman, hingga kawasan jalur lingkar.

Baca Juga: Naik Angkutan Umum Ribet, Masyarakat Boyolali Pilih Naik Motor

Selama ini, pohon tersebut kerap bermekaran hingga menjadi spot selfie. Untuk perawatan, ada sembilan personel yang melakukan perawatan di terminal sekaligus merawat pohon-pohon di kawasan tersebut.

“Setiap Jumat dari petugas terminal juga melakukan kegiatan pembersihan membantu petugas di sana,” kata Marjono.

Keberadaan pohon tersebut menambah suasana terminal menjadi nyaman dan layak dikunjungi. Sejak pembangunan terminal di Buntalan itu rampung, pengelola sengaja membuat kawasan terminal yang lebih nyaman. Seperti menghiasi dinding terminal dengan mural warna-warni.

Baca Juga: Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang, Objek Wisata Klaten Minta Kaji Ulang

 

Tidak Menyangka

Marjono menuturkan hal itu dilakukan pengelola untuk mengubah wajah terminal yang sebelumnya identik dengan tempat yang menyeramkan. “Memang sengaja dibuat gambar-gambar untuk bisa selfie agar warga juga bisa nyaman datang ke terminal. Harapan saya dengan pengubahan wajah tersebut masyarakat akan semakin tertarik ke terminal karena nyaman. Kesannya tidak seperti dulu bahwa terminal itu identik dengan kehidupan yang keras,” kata dia.

Pengelola Teknologi Informasi Terminal Ir Soekarno, Saryana, mengatakan ada 100-an tanaman tabebuya di terminal. Tamanan tersebut mulai bermekaran sejak tiga tahun terakhir dan biasa bermekaran menjelang musim penghujan .

“Biasanya saat bulan Oktober itu bermekaran kalau tahun ini sudah mekar sejak tiga pekan terakhir,” tutur dia.

Baca Juga: HUT Ke-76 TNI, Dandim Wonogiri Komitmen Jaga Sinergi

Saryana menuturkan awalnya pengelola tak menyangka tanaman tersebut bermekaran menghasilkan bunga warna-warni. Pengelola hanya menyangka jika tanaman tersebut kelak menjadi perindang.

“Ternyata kalau mekar bisa seperti ini dan sangat bagus. Mirip-mirip bunga sakura berguguran,” kata Saryana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya