Soloraya
Selasa, 4 Juni 2019 - 21:15 WIB

Warna-Warni! Kereta Wisata Ramaikan Takbiran di Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI – Gema takbir dari Masjid Agung At Taqwa berkumandang tanpa henti memenuhi kawasan Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri depan Sekretariat Daerah (Setda), Selasa (4/6/2019). Di luar masjid warga menikmati malam menjelang Idulfitri dengan menyantap bakso bakar, bakso goreng, makan di hik, atau bermain bersama anak-anak mereka di alun-alun.

Tak lama Kereta Wisata Hutan Kaki Gandul yang penuh warna muncul. Suara takbir berkumandang dari pengeras suara di kereta wisata yang diberi ornamen singa itu. Suaranya yang keluar dari pemutar musik itu enak didengar. Anak-anak bersama orang tua yang telah menunggu sejak beberapa lama sebelumnya bergegas menaikinya.

Advertisement

Setelah semua menyerahkan biaya tiket Rp5.000/orang, Sule, 50, mengoperasikannya mengelilingi alun-alun lalu ke jalan lainnya di sekitar alun-alun. Kereta berkeliling kota selama lebih kurang 15 menit. Selama itu pula takbir terus berkumandang seolah mengajak para penumpang dan orang-orang yang dilewatinya ikut bertakbir.

Sule mengatakan malam itu spesial karena bertepatan dengan malam takbiran. Oleh karena itu pengelola kereta wisata berinisiatif memutar suara takbir. Cara itu bagian dari upaya pengelola untuk mengumandangkan kebesaran Allah SWT sekaligus mengajak warga turut bertakbir. Pada hari normal pengelola biasanya memutar lagu anak-anak.

“Menjemput rezeki sambil beribadah,” kata Sule saat ditemui Solopos.com di dekat alun-alun.

Advertisement

Dia menceritakan Kereta Wisata Hutan Kaki Gandul beroperasi khusus malam hari sejak lebih kurang enam bulan lalu. Setiap beroperasi kereta selalu ramai penumpang, karena alat yang dikendalikan sepeda motor itu merupakan satu-satunya kereta wisata yang beroperasi di alun-alun. Kereta berkapasitas 10 orang dengan tempat duduk dibuat berundak.

“Suara yang diperdengarkan kepada penumpang menyesuaikan kondisi. Kalau pas malam Tahun Baru biasanya kami memutar lagu anak-anak yang sedang tren. Pas Natal biasanya memutar lagu terkait Natal. Sama halnya seperti saat malam takbiran hari ini,” ulas Sule.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif