SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintas di depan warung makan di Gudangseng, Giritirto, Wonogiri, Rabu (29/3/2023). Warung makan di Wonogiri tetap buka pada siang hari selama Ramadan. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI – Warung makan di Wonogiri diizinkan tetap buka saat siang hari selama Ramadan 2023. Kendati demikian, Satpol PP Wonogiri mengimbau agar mereka memasang penutup di depan warung sehingga tidak tampak mencolok.

Sejumlah pemilik warung makan pun sudah menambahkan penutup seperti terpal atau kelambu di depan warung. Sedangkan pemilik warung lainnya tidak memasang penutup dan berjualan seperti biasa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan Solopos.com di kawasan pusat kota Wonogiri, Rabu (29/3/2023) siang, banyak warung makan di pinggir jalan dan gang-gang yang buka. Beberapa warung, khususnya angkringan di pinggir-pinggir jalan raya memakai tutup engan terpal meski sebenarnya membuka warung.

Warung-warung itu juga dikunjungi pembeli, baik mereka yang sekadar pesan minuman, makanan ringan, maupun makanan berat. Warung makan di kios atau ruko juga masih buka seperti biasa, tanpa tedeng.

Pemilik warung makan angkringan di Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Watik, mengatakan tetap membuka usaha warungnya pada siang Ramadan karena tidak ada mata pencaharian lain.

Di warungnya ia menjual nasi kucing, gorengan, dan aneka minuman. Watik mengatakan tidak akan bisa makan jika tidak berjualan di angkringan itu. “Kalau enggak jualan juga mau ngapaian. Engga ada pemasukan juga. Toh tidak dilarang,” kata Watik saat ditemui Solopos.com di warungnya, Rabu.

Pada Ramadan 2023 ini, Watik baru buka setelah Ramadan hari ketiga. Begitu buka, Watik diminta beberapa orang untuk menambahkan penutup agar dagangan itu tidak tampak dari luar. Alasan lain yakni menghormati orang yang tengah berpuasa.

Menurut Watik, sebenarnya ia bisa saja buka warung makan angkringan di Giripurwo, Wonogiri, itu pada siang hari selama Ramadan tanpa memasang penutup. Watik mengaku santai saja.

Tetapi teman dan pelanggannya meminta agar warungnya diberi penutup. Alasan mereka agar tidak terlalu kelihatan jika sedang makan atau minum saat siang selama Ramadan.

“Katanya menghormati yang puasa. Tapi kalau saya sebenarnya santai saja. Cuma menghargai mereka yang minta dikasih penutup warung. Angkringan teman saya juga disuruh pasang penutup oleh Satpol PP,” ujar dia.

Omzet Menurun

Pada sisi lain, selama Ramadan ini, omzet Watik menurun. Dia mencontohkan jika pada hari biasa bisa menjual sekitar 20 nasi bungkus, kini Watik hanya menyediakan 10 bungkus, itu pun belum tentu habis terjual.

Dia juga mengurangi makanan yang dijual. Watim tidak lagi menyediakan makanan ringan yang biasa digunakan sebagai cemilan. “Ya begini, cuma nasi, gorengan, dan minuman,” katanya.

Pemilik warung makan di kawasan Gudangseng, Kelurahan Giritirto/Kecamatan Wonogiri, Wiwin, menyampaikan hal senada. Tidak ada alasan untuk dia menutup warung selama Ramadan.

Warung makan di dekat perempatan Gudangseng, Wonogiri, itu tetap buka selama Ramadan karena merupakan satu-satunya usaha untuk pemasukan ekonomi keluarga Wiwin.

Selain itu, menurut Wiwin, dengan membuka warung berarti dia bekerja. Ketika Wiwin berpuasa sekaligus bekerja, dia mengaku merasa lebih mulia dibandingkan hanya berdiam tidak melakukan apa-apa. “Kalau tutup terus nanti mau makan apa. Angsuran ke bank siapa yang bayar,” kata Wiwin di warungnya.

Wiwin tidak memasang penutup di warungnya meski warung itu berada di jalan raya. Menurut dia, hal itu merupakan sesuatu yang konyol. Apalagi jika alasan tersebut demi menghormati orang yang puasa agar tidak tergoda makanan. “Orang kalau sudah niat puasa ya pasti tidak masalah dengan seperti ini,” ucapnya.

Kepala Satpol PP Wonogiri, Joko Susilo, menyatakan sejauh ini belum ada surat edaran yang melarang warung-warung makan untuk buka pada siang hari saat Ramadan. Meski demikian, ia mengimbau pemilik warung-warung yang buka untuk memasang penutup agar tidak tampak mencolok.

“Anggota kami sudah menyampaikan itu. Mereka mengimbau warung-warung memasang penutup. Ya sekadar menghormati mereka yang puasa” kata Joko saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya