Soloraya
Rabu, 4 Maret 2020 - 16:30 WIB

Warung Sop Eks Tukang Rosok di Klaten Sering Diampiri Didi Kempot

Taufiq Sidik Prakoso  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jamaludin, 34, dan Lani Retnowati, 34, menyiapkan sop ayam pesanan pembeli di warung mereka bernama Sop Ayam Bu Lastri, Jl. Rajawali, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Jawa Tengah. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Warung makan Sop Ayam Bu Lastri di Klaten, Jawa Tengah, kabarnya sering didatangi artis ibu kota seperti Didi kempot dan pesinden Soimah Pancawati. Warung tersebut dikelola pasangan suami istri Jamaludin dan Lani Retnowati yang sebelumnya bekerja sebagai pencari barang rongsokan.

Pasangan suami istri Jamaludin, 34, dan Lani Retnowati, 34, warga Kampung Bareng Kidul mengelola Warung Sop Ayam Bu Lastri yang berlokasi di trotoar jalan kawasan Bareng Kidul, Kelurahan Bareng, Klaten Tengah. Warung itu menyediakan aneka sup ayam seharga Rp7.000-Rp18.000 per porsi.

Advertisement

Serem Banget, Ini 5 Tempat Angker di Solo

Warung makan yang buka setiap hari mulai pukul 21.00 WIB itu selalu ramai dikunjungi pembeli. Rata-rata dalam sehari warung tersebut menjual 30-35 ekor ayam potong yang diolah menjadi sup lezat.

Advertisement

Warung makan yang buka setiap hari mulai pukul 21.00 WIB itu selalu ramai dikunjungi pembeli. Rata-rata dalam sehari warung tersebut menjual 30-35 ekor ayam potong yang diolah menjadi sup lezat.

Di balik warung yang ramai itu tersimpan kisah menarik dari si pengelola. Siapa sangka sebelum membuka warung sup ayam, Jamal dan Lani pernah bekerja sebagai tukang rosok dan pencari kroto. Bahkan, Jamal sempat bekerja serabutan demi menghidupi Lani dan satu anak asuhnya, Puput.

Jamaludin, 34, dan Lani Retnowati, 34, menyiapkan sop ayam pesanan pembeli di warung mereka bernama Sop Ayam Bu Lastri, Jl. Rajawali, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Jawa Tengah. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Bisnis kuliner sup ayam itu dirintis Jamal dan Lani lima tahun lalu. Ide banting setir membuka warung itu mengikuti saran ibunda Lani, Lastri, yang pernah membuka warung sup ayam.

Advertisement

Bermodal tabungan Rp500.000, Jamal dan Lani membuka warung sup dengan berjualan mulai subuh ketika warung yang biasa buka di tempat mereka kali ini mangkal tutup. Awalnya mereka hanya menjual tiga ekor ayam.

Tetapi, kini warung sup itu bisa menjual puluhan ekor ayam potong setiap hari. Hal itu membuat kehidupan Jamal dan Lani yang awalnya serba paspasan berubah drastis.

Sop Ayam Bu Lastri, Jl. Rajawali, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Jawa Tengah. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Pendapatan mereka kini bisa menembus Rp50 juta hingga Rp80 juta per bulan. Lani mengaku memiliki tiga unit mobil yang salah satunya disiapkan untuk kegiatan sosial di kampung.

Advertisement

Bukan Pakai Masker, Ini Saran Dinkes Klaten Tangkal Virus Corona

Saban Jumat, Jamal dan Lani membiasakan diri menggulirkan kegiatan Jumat berkah dari pendapatan yang mereka peroleh hari itu sebagai bentuk syukur.

“Hasil pendapatan itu saya gunakan untuk membeli menu seperti nasi bungkus disebarkan ke masjid-masjid untuk hidangan jemaah saban habis salat Jumat,” kata Lani kepada Solopos.com pekan lalu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif