SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Boyolali rawan kekeringan pada musim kemarau. Tujuh kecamatan tersebut adalah Kecamatan Kemusu, Wonosegoro, Wonosamodro, Juwangi, Andong, Musuk, dan Tamansari.

Ihwal tujuh daerah rawan kekeringan tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suherman, saat dijumpai Solopos.com di ruangannya, Selasa (12/7/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Alasannya di tujuh tempat tersebut termasuk daerah kering,” terang dia.

Ia menjelaskan, kekeringan tersebut biasanya terjadi pada puncak kemarau. Puncak kemarau sering berubah, namun diprediksi terjadi sekitar bulan Agustus hingga Oktober.

Untuk mengatasi kekeringan, Herman menjelaskan  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali menganggarkan 400 tangki air tiap tahunnya. Ratusan tangki tersebut akan disalurkan ke daerah-daerah yang mengalami kekeringan.

Baca juga: Belum Ada Solusi, 5 Wilayah di Boyolali Rawan Krisis Air Saat Kemarau

“Untuk musim kemarau panjang, kami juga bekerja sama dengan komunitas dan CSR [Corporate Social Responsibility] perusahaan yang memang banyak membantu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya