Solopos.com, KARANGANYAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar memetakan terdapat sembilan kecamatan di Bumi Intanpari berstatus rawan bencana longsor.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, BPBD Karanganyar intensif berkoordinasi mengetahui perkembangan lokasi-lokasi rawan longsor melalui sukarelawan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, mengatakan beberapa titik rawan longsor ada di Jenawi, Kerjo, Ngargoyoso, Tawangmangu, Karangpandan, Jatipuro, Jatiyoso, Jumapolo, dan Matesih.
Sambil Joget Tiktok, Bidan ini Beri Reaksi Menohok Terkait Omnibus Law
Sambil Joget Tiktok, Bidan ini Beri Reaksi Menohok Terkait Omnibus Law
Kesembilan wilayah tersebut dimasukkan pemetaan rawan longsor berdasarkan riwayat bencana yang sebelumnya terjadi.
“Kalau untuk wilayah rawan longsor sebenarnya semua hampir sama. Di wilayah lereng pasti semua rawan longsor. Apalagi di kondisi saat ini yang memasuki fase awal musim penghujan yang kondisi tanahnya mudah longsor karena sebelumnya tidak terkena air sama sekali,” ucap dia kepada Solopos.com, Rabu (7/10/2020).
Solopos Hari Ini: Pendidikan Bisa Jadi Komoditas
Selain itu, koordinasi dengan sukarelawan kembali dijalin secara intensif selama BPBD Karanganyar dipimpin olehnya dengan melakukan anjangsana atau kunjungan.
“Kami memerlukan sukarelawan untuk membantu kami dalam memantau kondisi secara langsung di lokasi rawan bencana. Kami saling berkoordinasi dalam satu grup untuk membahas hal tersebut,” imbuh dia.
Sebelumnya, enam alat early warning system (EWS) mulai dipasang pada Oktober oleh BPBD Karanganyar melalui pengadaan APBD dan bantuan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Sebanyak dua EWS dari pengadaan APBD dipasang di Dusun Dederan, Ngledok, Ngargoyoso dan Menjing, Jenawi.
Sementara itu, tiga EWS bantuan dari UNS masing-masing ditanam di Ledoksari sebanyak dua unit dan Tengklik, Tawangmang,u satu unit. Sedangkan satu unit EWS di Koripan, Matesih, merupakan EWS lama yang rusak dan diperbaiki melalui bantuan dari UNS.
Singapura Beri Hadiah Bagi Warga Yang Mau Punya Anak Saat Pandemi