SOLOPOS.COM - Ilustrasi kulit sapi yang terserang LSD. (bbvetwates.ditjenpkh.pertanian.go.id).

Solopos.com, KARANGANYAR — Sembilan ekor sapi di wilayah Kabupaten Karanganyar positif terkena penyakit menular lumpy skin disease (LSD). Agar terhindar dari penyakit tersebut peternak diimbau kembali agar selalu menjaga kebersihan kandang.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Heri Sulistyo, mengatakan sapi yang terkena LSD tersebut berada di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo. Wilayah ini berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sragen yang dekat dengan Kabupaten Grobogan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Awalnya ada laporan bahwa ada sapi yang punya gejala bentol-bentol dan mengarah ke LSD. Kami informasikan kepada pihak Balai Besar Veteriner [BBV] Wates dan kemudian mereka melakukan pengambilan sampel ternak di sana. Setelah diperiksa ternyata hasilnya 9 sapi positif kena LSD,” ujar Heri, Sabtu (14/1/2023).

Saat ini sapi-sapi tersebut sudah diobati/ditangani dokter hewan. Ia berharap sapi-sapi tersebut bisa segera sembuh dan tidak menular ke sapi lainnya.

Ia menjelaskan penularan penyakit ini melalui serangga seperti nyamuk dan lalat. Oleh sebab itu, salah satu solusi pencegahan yang bisa dilakukan oleh peternak adalah melakukan pengasapan di sekitar kandang agar serangga pergi.

Pengasapan bisa dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan membakar dedaunan yang agak basah agar asapnya awet. Cara kedua adalah penyemprotan langsung dengan obat anti serangga. Namun hal ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu kesehatan ternak. Jauhkan pakan sebelum melakukan penyemprotan.

Cara berikutnya adalah menjaga kebersihan kandang. Ini penting supaya tidak menarik perhatian serangga dan menjaga kesehatan ternak secara umum. “Berikan juga pakan fermentasi kering,” imbuhnya.

Sementara itu, Dispertan PP melalui para petugas lapangan yang ada di tiap-tiap kecamatan juga diminta agar melakukan sosialisasi kepada peternak di wilayah masing-masing tentang LSD.

Disinggung mengenai penutupan pasar hewan di Karanganyar untuk mencegah meluasnya LSD, Heri mengatakan pihaknya menunggu arahan Bupati. Selain itu, pengelolaan pasar hewan ada di Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan peternak agar tetap mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) yang belum tuntas di daerah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya