SOLOPOS.COM - Petugas dari Disnakkan Boyolali saat menyuntikkan vaksin Antraks kepada sapi di Dukuh Wangan, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Rabu (12/7/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali meminta warga waspada persebaran antraks dengan segera melapor ke petugas kesehatan hewan jika ada ternak sapi, kambing, dan domba yang mati mendadak di sekitar tempat tinggalnya.

Warga diminta jangan menyembelih apalagi mengonsumsi daging hewan tersebut. Kabid Keswan Disnakkan Boyolali, drh Afiany Rifdania, mewakili Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengungkapkan Boyolali rentan terhadap persebaran penyakit Antraks.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Ya [rentan] karena populasinya banyak. Kedua, karena pernah kena. Jadi itu sporanya Antraks itu puluhan tahun enggak hilang-hilang. Mau 50 tahun 60 tahun, itu dia mampu bersembunyi di tanah,” kata dia saat dijumpai wartawan di Balai Desa Banyuanyar, Ampel, Boyolali, sebelum melaksanakan vaksinasi Antraks di desa tersebut, Rabu (12/7/2023).

Disnakkan Boyolali mengupayakan untuk selalu melaksanakan vaksinasi Antraks di daerah endemis untuk memproteksi hewan ternak di Boyolali. Afi menjelaskan hewan yang bisa terkena antraks selain sapi seperti kambing dan domba.

Disnakkan Boyolali juga rutin mengambil sampel tanah untuk dilaksanakan pengecekan di lima daerah endemis Antraks seperti Banyuanyar di Ampel, Gunung di Simo, Karangmojo dan Sumberagung di Klego, serta Sempu di Andong.

Lebih lanjut, Afi meminta masyarakat untuk melaporkan jika ada hewan ternak yang mati mendadak. Ia juga meminta warga tidak langsung menyembelih hewan ternak tersebut bahkan mengkonsumsinya.

Untuk waspada persebaran antraks di Boyolali, ia juga meminta masyarakat untuk tidak melaksanakan tradisi purak atau iuran untuk membeli hewan yang sakit mendadak lalu mengonsumsinya. “Dulu kasus di Karangmojo juga berawal dari purak, itu dagingnya dibikin bakso,” kata dia.

Laporan Hewan Mati Mendadak

Afi menjelaskan ciri Antraks pada hewan biasanya tidak ada darah yang keluar dari lubang-lubang hewan, akan tetapi per akut sehingga hewan mati mendadak. Ketika ada hewan mati mendadak, Afi meminta masyarakat segera melapor ke Hotline Disnakkan Boyolali maupun Puskeswan terdekat.

Hotline Disnakkan Boyolali, terang Afi, masih sama seperti hotline PMK yaitu di 081228320007. “Jadi ketika ternak mati tiba-tiba, lapor. Petugas datang untuk ambil sampel, baru dikubur di kedalaman minimal dua meter. Kemudian didisinfeksi pakai formalin 10 persen, kemudian disemen atau plester,” terang Afi.

Ia menjelaskan jika PMK cukup dengan disinfektan BKC atau Benzalkonium klorida, bakteri Antraks harus diatasi dengan formalin 10 persen yang disemprotkan ke tanah. Afi menyebut bakteri Antraks akan pecah atau mati dengan zat aktif itu.

Bau dari zat aktif formalin 10 persen yang disemprotkan memiliki bau yang sangat menyengat dan menyebabkan iritasi bahkan mengganggu pernapasan. Sehingga, petugas harus dibekali dengan pakaian yang tertutup.

“Terus tanah yang buat mengubur hewan ternak itu juga disemen supaya tidak diambil dan dikonsumsi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata dia.

Afi menjelaskan untuk selalu waspada dan menanggulangi Antraks agar tidak kembali merebak di Boyolali, selain melaksanakan vaksinasi Antraks rutin tiap tahun di daerah endemis juga mengambil sampel tanah. Ketika hewan yang terkena Antraks disembelih, darahnya mengalir dan bakteri Antraks yang terkena oksigen akan membentuk spora.

“Nah, spora ini di tanah bisa berpuluh-puluh tahun tidak hilang. Makanya kok kenapa kami mengambil sampel justru di tanah karena hewannya kan sudah enggak ada. Jadi di tanah itu masih bisa dideteksi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya