Waspada Copet, Bius, dan Hipnotis di Bus

<p><strong>Solopos.com, SOLO–</strong><a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180503/489/914104/layanan-bikin-sim-di-satlantas-polresta-solo-kembali-normal">Polresta Solo</a> mengimbau para pemudik untuk meningkatkan kewaspadaan ketika berada di tempat umum seperti di terminal maupun stasiun. Wakapolresta Solo, AKBP Andy Rifai, menyebut angka kriminalitas dipastikan bakal meningkat jelang Lebaran.</p><p>Hal itu salah satunya dipengaruhi oleh tingginya mobilitas masyarakat saat arus mudik <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180523/485/918002/sambut-lebaran-2018-siapkan-3-barang-ini-mulai-sekarang">Lebaran 2018.</a> Meski Polresta Solo telah mengerahkan sejumlah personel di tempat-tempat umum, dia tetap meminta kepada para pemudik untuk bisa meningkatkan kewasapdaan diri masing-masing. Para pemudik diimbau jangan sampai lengah jika tak ingin kecolongan.</p><p>&ldquo;Masalah kriminalitas menjelang Lebaran pasti meningkat, tidak menutup kemungkinan di terminal dan stasiun. Dengan adanya pergerakan pemudik yang luar biasa, maka terminal dan stasiun akan penuh. Terjadilah kerumunan massa. Kondisi ini rentan dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,&rdquo; kata Andy saat ditemui <em>Solopos.com</em> di sela-sela mengecek kesiapan pengamanan mudik Lebaran 2018 di Terminal Tipe A Tirtonadi dan<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180513/489/915592/ka-bandara-sementara-layani-solo-balapan-kutoarjo"> Stasiun Solo Balapan,</a> Jumat (8/6/’2018).</p><p>Andy membeberkan beberapa modus kejahatan yang perlu diwaspadai para pemudik saat berada di terminal dan stasiun, antara lain bius, copet, hingga hipnotis. Selain fokus, dia mengimbau kepada pemudik untuk bisa mengantisipasi lebih awal akan adanya tindak kriminalitas dengan cara tidak memakai perhiasan mencolok. Wakapolres mempersilakan masyarakat atau pemudik untuk tidak segan melapor kepada polisi jika mengalami kehilangan barang atau menjadi korban tindak kejahatan.</p><p>&ldquo;Kami sudah meminta anggota yang bertugas di terminal dan stasiun untuk bisa intens mengimbau para pemudik agar meningkatkan kewasapdaan diri. Kami juga memohon kepada kepala terminal dan kepala stasiun ikut mengingatkan para penumpang agar bisa lebih berhati-hati terhadap barang yang dibawa. Mereka bisa saja memanfaatkan alat pengeras suara untuk memberikan imbauan kepada para pemudik,&rdquo; jelas Andy.</p><p>Andy menyampaikan selain di terminal dan stasiun, Polresta Solo juga mengerahkan personel untuk melakukan pengamanan di sejumlah lokasi di Solo yang dinilai rawan terjadi tindak kriminalitas maupun kemacetan lalu lintas. Keberadaan petugas tersebut bisa dengan mudah ditemui di Pos Pengamanan (Pospam) yang telah didirikan di beberapa tepi jalan. Andy menjelaskan tujuan pengerahan petugas dan pendirian Pospam untuk melayani masyarakat atau pemudik yang tengah berada di Solo.</p><p>&ldquo;Di situasai sekarang ini kami tetap kerahkan personel umum di sejumah lokasi guna melayani masyarakat yang sampai Solo. Terkait teror bom tentu kami coba antisipasi. Anggota yang bertugas di lapangan sudah kami minta harus lebih waspada tanpa melupakan tugas pokok pelayanan kepada masyarakat,&rdquo; tutur Andy.</p><p>Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi, Joko Sutriyanto, sebelumnya menyampaikan permintaan maaf kepada para pemudik atau masyarakat yang tiba-tiba harus digeledah ketika sampai di terminal kebanggaan wong Solo tersebut. Hal itu terpaksa dilakukan demi mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan keamanan terminal. Pengelola terminal tak mau kecolongan dengan adanya aksi teror maupun gangguan yang dapat menimbulkan keresahan bagi para penumpang maupun pihak-pihak yang selama ini rutin beroperasi di terminal.</p>

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian