Soloraya
Selasa, 13 Juli 2021 - 19:34 WIB

Waspada! Covid-19 Varian Delta Terdeteksi di Solo

Mariyana Ricky P.d  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona varian delta. (Bisnis-LIPI)

Solopos.com, SOLO — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menduga lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh varian Delta yang mulai menyebar. Covid-19 varian Delta juga sudah terdeteksi di Kota Solo.

Dari hasil uji whole genome sequencing (WGS) yang dikirimkan sejumlah daerah didominasi oleh strain berkode B.1.617.2 itu. Karanganyar yang mengirimkan tiga sampel, semuanya varian Delta dan Solo yang mengirim 16 sampel, seluruhnya juga varian Delta.

Advertisement

Mengutip laman jatengprov.go.id, varian tersebut sangat cepat penularannya bahkan menyerang anak-anak. Dari data yang ada, sampel dari anak-anak semuanya menunjukkan varian Delta.

Baca Juga: Wanita Lansia asal Klaten Ditemukan Meninggal di Terminal Giawangan

Advertisement

Baca Juga: Wanita Lansia asal Klaten Ditemukan Meninggal di Terminal Giawangan

Pengurus bidang organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKLIn), Tonang Dwi Ardyanto, mengatakan masuknya varian delta tersebut merupakan pesan agar masyarakat semakin berhati-hati.

“Didominasi varian Delta bukan berarti lebih banyak virus jenis Deltanya, tidak sebetulnya. Sampel yang diambil didasarkan pada kategori tertentu, sehingga yang dikirim bukan semua sampel pasien yang tertular virus Covid-19. Yang perlu dimengerti, virus Delta itu sudah masuk Solo,” kata dia, kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).

Advertisement

“Soal varian Kappa yang katanya juga sudah di Jakarta, sebenarnya Kappa itu masih keluarga Delta. Kalau dalam laporannya, Delta lebih dominan menular dari pada Kappa,” beber Tonang.

Dia menyebut capaian vaksinasi di Solo sudah termasuk tinggi. Menurutnya, vaksinasi sudah cukup berhasil menahan paparan virus, selain varian Delta. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, mengaku sudah menerima laporan adanya Covid-19 varian Delta tersebut.

Baca Juga: Poster Ajak Warga Purbalingga Tidak Upload Berita Covid-19 Muncul di Media Sosial

Advertisement

Dari analisis awal, ia menduga penyebabnya adalah mobilitas saat Lebaran, kemudian penitipan pasien positif Covid-19 asal Kudus dan Pantura di Asrama Haji Donohudan.

“Penularannya kan cepat sekali. Kemungkinan kalau tidak segera bersama-sama menekan bersama, siklusnya berkepanjangan. Makanya, PPKM Darurat. Mudah-mudahan isolasi terpusat ini ada hasil, sehingga tidak semakin menyebar,” kata dia, dihubungi terpisah.

Kendati lonjakan kasus terus terjadi beberapa hari terakhir, namun ia menyebut angka kesembuhan yang tinggi. Artinya, treatment untuk pasien konfirmasi positif Covid-19 cukup berhasil. Pihaknya tak akan mengirim sampel lagi, mengingat sampel tersebut hanya digunakan untuk rekomendasi pembuatan kebijakan selanjutnya. “Entah Delta atau bukan, penanganannya harus benar,” tandasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif